Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Ekonom Argentina memprediksi resesi perekonomian negara tersebut akan semakin dalam. Mereka juga mempertahankan prediksi tingkat inflasi di bawah 55%. Hal ini terungkap dalam jajak pendapat bulanan bank sentral terbaru yang dirilis para analis pada Rabu (2/10).
Prediksi ini menyusul ketidakpastian politik yang sudah berlangsung selama berminggu-minggu dan anjloknya nilai peso setelah Alberto Fernandez, seorang kandidat Peronis, mengalahkan Presiden incumbent yang dinilai ramah-pasar Mauricio Macri dalam pemilihan umum awalan Agustus.
Pemerintahan Macri pada bulan lalu berusaha untuk menghentikan pelemahan peso dengan mengumumkan kebijakan kontrol mata uang dan melakukan perpanjangan masa jatuh tempo utang sekitar US$ 100 miliar.
Baca Juga: Krisis ekonomi Argentina kian menjadi, penjualan alat kontrasepsi makin sepi
Berdasarkan hasil jajak pendapat terhadap 45 analis, tingkat inflasi berada pada level 54,9% untuk tahun ini. Angka itu turun dari level 55% dalam jajak pendapat bank sentral yang sama yang dirilis bulan lalu, tak lama setelah hasil pemilihan umum yang mengejutkan. Menurut para analis, level ini akan berkurang menjadi 40,5% pada tahun 2020.
Pelemahan lanjutan yang dialami peso, diperkirakan akan menyebabkan kenaikan harga konsumen dalam beberapa bulan ke depan.
Selain itu, jajak pendapat yang sama juga menunjukkan, tingkat produk domestik bruto (PDB) Argentina diramal menyusut 2,9% tahun ini, versus 2,5% survei bulan sebelumnya.
