kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor Jepang turun selama 7 bulan beruntun


Senin, 23 Mei 2016 / 11:02 WIB
Ekspor Jepang turun selama 7 bulan beruntun


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Tingkat ekspor Jepang masih belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan pada April lalu. Dalam data yang dirilis Kementerian Keuangan Jepang hari ini (23/5), tingkat pengiriman barang ke luar negeri (ekspor) Jepang tertekan 10,1% pada bulan lalu dibanding periode yang sama tahun 2015.

Penurunan tersebut lebih buruk dari estimasi analis yang disurvei Bloomberg sebesar 9,9%.

Data yang sama menunjukkan, tingkat impor pada April melorot 23,3%. Alhasil, Jepang menorehkan surplus neraca perdagangan 823,5 miliar yen atau setara dengan US$ 7,5 miliar. Ini merupakan posisi tertinggi sejak Maret 2010.

Penurunan ekspor berkaitan erat dengan penguatan yen Jepang. Meski sudah turun gunung dari level tertingginya dalam 18 bulan terakhir pada awal bulan ini, namun, yen sudah perkasa hingga 9% terhadap dollar AS di sepanjang 2016.

Kondisi itu menyebabkan produk Jepang sulit bersaing di luar negeri. Selain itu, pendapatan para eksportir Negeri Matahari Terbit itu juga kian menipis.

Kecemasan mengenai posisi yen saat ini juga tampak pada perdebatan sengit antara menteri keuangan Jepang dengan AS pada pertemuan G7.

"Ekspor Jepang terpukul penguatan yen dan pelemahan permintaan luar negeri, khususnya dari negara-negara emerging. Besar kemungkinan, perekonomian Jepang akan kembali kontraksi pada periode April-Juni karena tingkat konsumsi domestik dan ekspor terlihat sangat lemah," papar Yuichi Kodama, chief economist Meiji Yasuda Life Insurance Co di Tokyo.

Sejumlah fakta lain mengenai ekspor Jepang antara lain:

- Ekspor barang ke Amerika pada April turun 11,8% dibanding periode yang sama tahun lalu.
- Sebaliknya, ekspor ke Eropa berhasil naik 9,9%
- Ekspor ke China, yang notabene merupakan trading partner terbesar Jepang, anjlok 7,6%
- Penurunan impor sebesar 23,3% pada April merupakan penurunan terbesar sejak Oktober 2009. Minyak dan liquefied natural gas memberikan kontribusi terbesar dari penurunan tersebut.




TERBARU

[X]
×