kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Era baru China menjadi negara sosialis modern


Rabu, 18 Oktober 2017 / 16:36 WIB
Era baru China menjadi negara sosialis modern


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kongres Partai Komunis China ke-19 dimulai, Rabu (18/10). Pertemuan lima tahunan ini menyita perhatian dunia karena menentukan arah kebijakan China di masa depan.

Dalam pidato pembukaan Kongres Partai Komunis China selama sekitar tiga jam, Presiden China Xi Jinping mengatakan, saat ini China berada di tengah perubahan besar dan kompleks. China kini dalam periode penting dan menantang untuk pembangunan. 

Kendati begitu, prospek China masih cerah, tapi tantangannya sangat berat.  "Ini adalah arah sejarah baru dalam pembangunan China," kata Jinping dalam pidato yang disiarkan langsung di seluruh negara di televisi pemerintah China seperti dilansir Reuters.

Maka itu, Jinping mengatakan, China akan melonggarkan akses pasar bagi investasi asing dan memperluas akses ke sektor jasanya. China juga akan memperdalam reformasi pasar keuangan, memperkuat regulasi sektor keuangan serta koordinasi kebijakan fiskal dan moneter yang lebih baik. Pada saat yang sama, China juga akan memperkuat perusahaan negara.

Jinping telah  menyusun sebuah rencana ambisius untuk menjadikan China sebagai "negara sosialis modern yang hebat" dan terbuka buat dunia dalam 30 tahun mendatang.  Jinping menargetkan, pada tahun 2050 mendatang China akan menjadi negara yang ia sebut sebagai "Beautiful China" dengan peraturan hukum jelas lagi tegas, lingkungan yang bersih, kelas menengah yang meluas, transportasi publik yang modern, serta makin ciutnya kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan.

"Orang-orang China akan menikmati kebahagiaan dan kesejahteraan yang lebih besar, dan bangsa China akan berdiri lebih tinggi dan lebih teguh di dunia," tandas Jinping tentang visinya pada tahun 2050 seperti dilansir Bloomberg.

Jinping juga menegaskan China memiliki sistem politik sendiri dan tidak akan pernah menyalin sistem politik negara lain. Ia berulang kali menekankan bahwa negaranya telah memasuki era baru sosialisme dengan karakteristik China.

Menurutnya,  sitem politik China saat ini adalah cara yang paling luas dan paling efektif untuk melindungi kepentingan fundamental masyarakat China. "China seharusnya tidak secara mekanis menyalin sistem politik negara lain," imbuh Jinping.

Jude Blanchette, Direktur The Conference Board’s China Center mengatakan, cetak biru ekonomi dan politik Jinping cukup jelas. Yakni, perusahaan milik negara akan diperkuat untuk memainkan peran besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi China.

Beberapa tahun terakhir, ekonomi China memang sedang melambat. Tahun lalu, China mencatat pertumbuhan ekonomi 6,7%, terendah dalam seperempat abad. Di semester I 2017, ekonomi China tumbuh 6,9%, namun diprediksi menurun di patuh kedua ini. Ekonom yang disurvei Bloomberg meramalkan, ekonomi China akan tumbuh 6,4% ahun depan, dan melambat lagi menjadi 6,1% di tahun 2019.

Risiko utang yang tinggi dan pelambatan ekonomi tersebut yang menjadi pertimbangan lembaga pemeringkat dunia, Standard & Poor's di bulan lalu memangkas peringkat utang China untuk pertama kalinya sejak tahun 1999.




TERBARU

[X]
×