kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

FBI ingatkan kongres, Rusia masih berupaya menganggu pemilihan presiden AS 2020


Rabu, 24 Juli 2019 / 18:19 WIB
FBI ingatkan kongres, Rusia masih berupaya menganggu pemilihan presiden AS 2020


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Direktur FBI Christopher Wray memperingatkan bahwa Rusia masih bertekad ikut campur dalam pemilih presiden Amerika Serikat (AS) tahun 2020 mendatang meskipun ada sanksi dan upaya lain untuk menghalangi tindakan tersebut.

"Rusia benar-benar berniat mencoba mengganggu pemilihan kami," kata Wray dalam sidang Komite Kehakiman Senat, seperti dilansir Reuters, Selasa (23/7).

Wray hadir dalam rapat dengan pendapat pengawasan sehari sebelum Robert Mueller, mantan penasihat khusus, berasksi di depan Kongres AS tentang penyelidikan dua tahun atas campur tangan Rusia untuk memengaruhi pemilihan presiden AS 2016 lalu yang menghantarkan Donald Trump menjadi presiden.

Baca Juga: Jadi masalah serius, senator AS meminta FBI menyelidiki FaceApp

"Semua yang kita lakukan untuk melawan Rusia belum cukup menghalangi mereka?" tanya Senator Lindsey Graham, Ketua Komite Partai Republik. Ia melanjutkan pertanyaan apakah semua sanksi, semua pembicaraan dan Rusia masih melakukan intervensi?

Wray menjawab itu benar. "Iya benar. Saya berpandangan bahwa sampai mereka berhenti mereka belum cukup terhalang," tuturnya.

Investigasi Mueller mengungkapkan kampanye peretasan dan propaganda yang rumit selama pemilihan presiden 2016 dan menghasilkan dakwaan yang menuntut 25 individu dan tiga perusahaan Rusia.

Baca Juga: Serangan Trump terhadap anggota Kongres Partai Demokrat disebut rasis

Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi terkait pemilihan pada oligarki Rusia dan pejabat intelijen militer dan ada dorongan untuk undang-undang yang mengancam sanksi yang lebih keras di Kongres AS.

Ketika Wray mengkonfirmasi ancaman Rusia tetap ada, Senat Demokrat mengkritik Pemimpin Mayoritas Republik Mitch McConnell karena tidak mengambil undang-undang keamanan pemilu.

Baca Juga: Penguatan rupiah masih akan terhambat faktor global hingga akhir tahun

Sementara, McConnell mengatakan telah cukup anggaran yang disisihkan untuk keamanan tahun lalu dan tidak perlu lagi ada tindakan tambahan.

"Kami telah diperingatkan dalam sesi tertutup tentang rencana Rusia untuk merusak pemilihan berikutnya dan ini sangat spesifik," kata Senator Richard Durbin pada konferensi pers.

“Apa yang sedang kita lakukan? Jawabannya adalah: Tidak ada. Alasannya: Mitch McConnell.

Baca Juga: Presiden Trump akan mulai "menangkap" massal imigran dan mendeportasi

Investigasi Rusia membayangi masa jabatan Trump di  Gedung Putih dan presiden telah berulang kali meremehkan peran Kremlin dalam mencoba membantunya menang.

Pada pertemuan puncak tahun lalu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, ia memihak Moskow atas badan-badan intelijen A.S.

Dalam pertemuannya yang terbaru dengan pemimpin Rusia, pada bulan Juni, Trump tampak menjelaskan masalah ini, mengibaskan jarinya pada pemimpin Rusia yang tertawa itu ketika dia berkata, 

"Tolong jangan ikut campur dalam pemilihan," ujar Trump kepada Putin.




TERBARU

[X]
×