kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Filipina dan Thailand gunting suku bunga untuk antisipasi dampak wabah corona


Kamis, 06 Februari 2020 / 17:34 WIB
Filipina dan Thailand gunting suku bunga untuk antisipasi dampak wabah corona
ILUSTRASI. Bank Sentral Filipina menggunting suku bunga 25 basis poin menjadi 3,75% sesuai dengan ekspektasi pasar.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - MANILA/BANGKOK. Bank Sentral Filipina memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Kamis (6/2) untuk membantu melindungi ekonomi Filipina dari dampak wabah virus corona dan erupsi gunung berapi baru-baru ini.

Pada pertemuan pertama tahun ini, Bank Sentral Filipina menggunting suku bunga menjadi 3,75% sesuai dengan ekspektasi pasar. Dimulainya kembali pelonggaran moneter terjadi setelah pemerintah Filipina melaporkan inflasi Januari 2020 naik menjadi 2,9%, meskipun angka itu masih dalam kisaran 2% hingga 4% yang ditargetkan.

Meskipun tekanan harga pangan naik, Gubernur Bank Sentral Filipina Benjamin Diokno mengatakan pemotongan itu dijamin untuk mendukung ekonomi di tengah prospek pertumbuhan global yang lemah karena "ketegangan geopolitik."

Baca Juga: Malaysia melaporkan kasus pertama penularan virus corona dari manusia ke manusia

"Pada saat yang sama, Dewan Moneter juga mencatat bahwa penyebaran virus corona novel dapat berdampak buruk pada aktivitas ekonomi dan sentimen pasar dalam beberapa bulan mendatang," kata Diokno seperti dilansir Nikkei Asian Review, Kamis (6/2).

Bank Sentral Filipina telah mengisyaratkan pengurangan bunga 50 basis poin di tahun ini, setelah memangkas suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada tahun lalu. Pada 2018, Bank Sentral Filipina menaikkan suku bunga acuan sebesar 175 basis poin.

Filipina menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% hingga 7,5% pada 2020, dari 5,9% di tahun lalu.

Tetapi ekonomi Filipina menghadapi tantangan setelah gunung berapi Taal meletus pada Januari lalu, merusak tanaman dan secara singkat mengganggu operasional beberapa pabrik. Sekarang Filipina menghadapi perlambatan ekonomi Tiongkok yang sedang diserang wabah corona.

China adalah mitra dagang terbesar Filipina dan sumber kedatangan wisatawan terbesar kedua.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk sementara waktu melarang masuknya warga negara asing yang telah melakukan perjalanan di China - termasuk Hong Kong dan Makau - sehingga memaksa maskapai penerbangan lokal untuk menangguhkan penerbangan di tengah permintaan yang merosot.

Menteri Keuangan Filipina Carlos Dominguez mengatakan letusan gunung berapi dan virus corona, serta demam babi Afrika, dapat menahan ekspansi ekonomi.

Selanjutnya, Thailand juga gunting bunga >>>

Baca Juga: Pemerintah akan dirikan rumahsakit di pulau yang kosong untuk tangani virus menular




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×