kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng startup robotik, pemilik merek Uniqlo optimalkan jalur distribusi


Rabu, 13 November 2019 / 20:14 WIB
Gandeng startup robotik, pemilik merek Uniqlo optimalkan jalur distribusi
ILUSTRASI. Gerai ritel Uniqlo?di pusat perbelanjaan Jakarta Barat, Minggu (27/10).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Fast Retailing Co Ltd, perusahaan fashion Jepang pemilik brand Uniqlo menjalin kerja sama dengan dua perusahaan startup robotik untuk membantu meningkatkan efisiensi dalam pergudangan dan jaringan distribusi.

Peritel busana terbesar di Asia dari sisi penjualan dan terbesar kedua di dunia setelah Zara pada tahun lalu mengatakan akan menginvestasikan 100 miliar yen atau US$ 916,59 juta untuk meningkatkan otomatisasi di fasilitasnya.

Baca Juga: Uniqlo siap buka tiga toko baru di Jakarta, Yogyakarta dan Makassar

Dalam keterangan resminya, seperti dikutip Reuters, Rabu (13/11), Fast Retailing mengatakan, pembuat pengendali robotik Jepang Mujin Electronics Co Ltd dan startup robotik Prancis yakni Exotec Solutions SAS akan membantu memperkenalkan lebih banyak otomatisasi di gudang global termasuk dalam proses pengambilan dan pengiriman.

Dikenal dengan lini pakaian kasual yang terjangkau seperti jaket ringan, Uniqlo telah tumbuh selama puluhan tahun di tengah konsumsi Jepang yang melemah.

Saat ini, perusahaan ini sedang menikmati pertumbuhan yang kuat di China dengan mencatat penjualan lebih dari 1 miliar yuan (US$ 142,98 juta) selama festival belanja 11.11 yang digelar Alibaba Group.

Baca Juga: Uniqlo ancam Trump akan hengkang dari AS

Namun, Uniqlo tengah berjuang dari inefisiensi. Kelebihan persediaan menjadi masalah yang sering dihadapi perusahaan ritel ini. Kerja sama dengan dua perusahaan robotik itu diharapkan bisa menyelesaikan waktu tenggang yang lebih pendek dan peningkatan logistik.

“Tidak membuat, mengirim atau menjual sesuatu yang tidak perlu adalah tujuan pengecer. Sayangnya, itu belum tercapai. Teknologi baru akan dapat mengubah hal tersebut," kata Wakil Presiden Eksekutif Fast Retailing Takuya Jimbo.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×