kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Goldman Sachs dan Morgan Stanley sebut ekonomi mulai bangkit dari titik terendah


Selasa, 05 Mei 2020 / 05:28 WIB
Goldman Sachs dan Morgan Stanley sebut ekonomi mulai bangkit dari titik terendah
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A screen displays the ticker symbol and information for Goldman Sachs on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., February 9, 2016. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ekonom Goldman Sachs Group Inc. dan Morgan Stanley melihat ekonomi telah bangkit dari titik terendah efek dari penyebaran virus corona Covid 19. Keduanya mengaku telah melihat tanda ekonomi dunia mulai pulih dari efek pembatasan bisnis dan konsumen untuk mencegah penyebaran virus secara meluas.

"Aktivitas ekonomi mungkin telah mencapai titik terendah sekarang," ujar Jan Hatzius, Kepala Ekonom Goldman Sachs dalam sebuah laporan kepada klien pada Senin (4/5). Efek locdown dan pembatasan jarak mulai berkurang dan banyak negara secara hati-hati membuka kembali ekonomi mereka. 

Baca Juga: Laporan intelijen: Sentimen global anti-Tiongkok di titik tertinggi sejak Tiananmen

Goldman Sachs memperkirakan, ekonomi negara maju akan mengalami kontraksi rata-rata 32% pada kuartal ini. Sebelumnya ekonomi negara maju bisa tumbuh 16% dalam tiga bulan ke depan dan 13% pada kuartal terakhir tahun ini.

Sementara Kepala Ekonom Morgan Stanley, Chetan Ahya seperti dikutip Bloomberg mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Minggu (3/5) mengatakan, ada sejumlah indikator frekuensi tinggi yang menunjukkan ekonomi global sedang dalam proses mencapai titik terendah.

Pergerakan ekonomi sudah sampai level terendah dengan mobilitas mulai terlihat naik tapi pengeluaran rumah tangga makin melambat daripada minggu-minggu awal wabah. "Pandangan kami ekonomi China mencapai titik terendah pada bulan Februari, dan kami pikir kawasan Euro akan mengalami penurunan di bulan April dengan AS mengikuti dari akhir April," kata Ahya, seperti dikutip Bloomberg.

Baca Juga: Paling rinci di AS, lockdown New York akan dibuka dalam empat fase

Dalam catatan terpisah yang juga dirilis pada hari Senin, Ekonom HSBC Holdings Plc James Pomeroy juga memperingatkan ada perputaran tajam ekonomi global. Dia mengutip angka-angka dari China yang menunjukkan belanja konsumen yang melambat mulai bangkit kembali karena orang-orang mulai sulit berbelanja atau kembali bekerja.

"Risiko penurunan terbesar terhadap prospek ekonomi global adalah tingkat infeksi kembali meningkat tajam ketika perekonomian dibuka kembali," kata Hatzius. Bagaimanapun, analisis ini menegaskan banyak perbaikan layanan medis yang telah dihasilkan saat lockdown dan social distancing. 




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×