kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grab dan Singtel bakal dirikan bank digital, seperti apa?


Senin, 30 Desember 2019 / 09:28 WIB
Grab dan Singtel bakal dirikan bank digital, seperti apa?
ILUSTRASI. Logo Grab. REUTERS/Anshuman Daga


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan teknologi yang berbasis di Singapura, Grab, bermitra dengan Singapore Telecommunications (Singtel) untuk mengajukan lisensi pendirian bank digital penuh. Ini sesuai dengan inisiatif pemerintah Singapura yang berupaya menarik perusahaan teknologi ke sektor keuangan.

Melansir South China Morning Post, dalam konsorsium itu, Grab akan memiliki 60% saham. Sementara perusahaan telekomunikasi yang dikenal dengan Singtel akan memegang sisanya.

Konsorsium ini berencana untuk mendirikan bank digital yang menargetkan apa yang disebut sebagai konsumen digital pertama, serta usaha kecil dan menengah yang tidak memiliki akses ke kredit.

Baca Juga: Tarif Maxim, ojek online asal Rusia lebih murah dari Gojek dan Grab

Perpindahan kerjasama salah satu operator bisnis online terbesar di Asia Tenggara, dari keuangan ke aplikasi perjalanan online, mengalami kenaikan dengan perusahaan telekomunikasi terbesar di Singapura.

South China Morning Post menuliskan, Otoritas Moneter Singapura merilis rencananya tahun ini untuk mengeluarkan sebanyak lima lisensi bank virtual untuk meningkatkan kompetisi dan inovasi.

Dari jumlah tersebut, dua perusahaan akan mendapatkan lisensi bank penuh dan tiga lisensi bank terbatas hanya untuk melayani klien perusahaan. Bank kategori pertama membutuhkan modal sebesar S$ 1,5 miliar (US$ 1,1 miliar), dan kategori yang kedua membutuhkan modal S$ 100 juta.

Baca Juga: Gojek Dikabarkan Mengincar Saham BIRD

Menurut laporan Bain & Co, Google dan Temasek Holdings, market digital lending Asia Tenggara diperkirakan akan meningkat empat kali lipat menjadi US$ 110 miliar pada tahun 2025. Tawaran untuk lisensi virtual baru akan dirilis pada akhir tahun ini.




TERBARU

[X]
×