kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi tekanan corona, Singapore Airlines dapat paket penyelamatan US$ 13,2 miliar


Jumat, 27 Maret 2020 / 16:33 WIB
Hadapi tekanan corona, Singapore Airlines dapat paket penyelamatan US$ 13,2 miliar
ILUSTRASI. Pesawat Airbus A380-841milik Singapore Airlines


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan investasi pelat merah Singapura yakni Temasek Holdings dan yang lainnya akan menyuntikkan likuiditas senilai S$ 19 miliar atau sekitar US$ 13,27 miliar ke maskapai Singapore Airlines. Itu merupakan langkah penyelamatan terbesar yang dilakukan terhadap sebuah sebuah maskapai yang dihantam oleh pandemi virus corona (Covid-19).

Rencana pembiayaan besar-besaran itu menunjukkan permasalahan keuangan yang dihadapi industri penerbangan secara global begitu dalam. Menurut data provider Cirium, hampir sepertiga dari pesawat di dunia sudah dikandangkan karena terdampak pandemi Covid-19.

Banyak pemerintah di berbagai negara tengah mempersiapkan langkah untuk menyelamatkan maskapai penerbangan di tengah merosotnya tingkat perjalanan karena wabah tersebut. 

Baca Juga: Singapore Airlines grounded hampir semua armadanya gara-gara wabah corona

Amerika Serikat (AS) menawarkan bantuan US$ 58 miliar. Banyak maskapai mengandangkan armada pesawatnya dan meminta karyawannya cuti tanpa dibayar agar bisa tetap bertahan.

Ekuitas S$ 5,3 miliar- S$ 9,7 miliar convertible note dari pendanaan Singapore Airlines dijamin oleh Temasek yang memiliki 55% saham grup tersebut.
Maskapai ini juga telah memperoleh fasilitas pinjaman senilai S$ 4 miliar dari DBS Group Holdings Ltd (DBSM.SI) guna mendukung likuiditas jangka pendek.

"Ini adalah waktu yang luar biasa untuk SIA Group," kata Ketua SIA Peter Seah dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters, Jumat (27/3). 

Saham Singapore Airlines dihentikan perdagangannya pada Kamis pagi setelah jatuh ke level terendah dalam 22 tahun pekan ini karena investor khawatir virus corona akan berdampak besar pada perusahaan.

Shukor Yusof, Kepala Konsultan Penerbangan Endau Analytics mengatakan, dalam situasi yang mengerikan saat ini, rights issue merupakan langkah taktis terbaik untuk Singapore Airlines. Ini menggarisbawahi kepentingan strategis operator terhadap Singapura dan posisi negara itu sebagai pusat keuangan dan pusat penerbangan.




TERBARU

[X]
×