kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IEA pangkas proyeksi permintaan minyak 2019 akibat prospek perang dagang memburuk


Jumat, 14 Juni 2019 / 16:55 WIB
IEA pangkas proyeksi permintaan minyak 2019 akibat prospek perang dagang memburuk


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. International Energy Agency (IEA) menyatakan prospek pertumbuhan permintaan minyak pada tahun 2019 telah meredup lantaran memburuknya perkembangan perang dagang.

IEA yang berbasis di Paris yang mengoordinasikan kebijakan energi negara-negara industri merevisi turun pertumbuhan permintaan minyak tahun ini dari 1,2 juta barel per hario menjadi 1,1 juta barel per hari. Tetapi ia memproyeksikan permintaan minyak akan naik menjadi 1,4 juta barel per hari pada tahun 2020.

"Fokus utama adalah pada permintaan minyak karena sentimen ekonomi melemah.. Konsekuensi permintaan minyak menjadi jelas," ujar EIA dalam laporan minyak bulanannya seperti dikutip Reuters.

"Prospek perdagangan yang memburuk adalah tema umum di semua wilayah," imbuh laporan tersebut.

IEA juga mengaitkan pertumbuhan permintaan yang tidak bergairah pda paruh pertama tahun ini dengan perlambatan industri petrokimia di Eropa, cuaca yang lebih hangat daripada rata-rata di belahan bumi utara dan menghentikan permintaan bensin dan diesel AS.

Permintaan minyak kemungkinan akan meningkat hingga 1,6 juta barel per hari pada paruh kedua tahun ini karena langkah-langkah pemerintah untuk mengurangi perlambatan ekonomi dan konsumsi yang kuat di negara-negara berkembang.

"Paket stimulasi cenderung mendukung pertumbuhan dalam jangka pendek. Selain itu, bank sentral utama telah menghentikan atau memperlambat kenaikan suku bunga, yang seharusnya mendorong pertumbuhan ekonomi pada semester II-2019 dan tahun 2020," tulis IEA.

Sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela, pakta pemangkasan produksi oleh OPEC plus sekutunya yang berperang di Libya dan serangan terhadap kapal tanker di teluk Oman menambahkan hanya ketidakpastian terbatas pada pasokan.

Lonjakan pasokan AS serta keuntungan dari Brasil, Kanada dan Norwegia akan berkontribusi pada peningkatan pasokan non OPEC sebesar 1,9 juta barel per hari dari tahun ini dan 2,3 juta barel per hari pada 2020.




TERBARU

[X]
×