kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

India lockdown tahap ketiga, toko minuman keras boleh berjualan


Sabtu, 09 Mei 2020 / 02:45 WIB
India lockdown tahap ketiga, toko minuman keras boleh berjualan
ILUSTRASI. Sejumlah seniman mengenakan helm dan pakaian pelindung di New Delhi, India, meminta setiap orang tinggal di rumah selama masa perpanjangan lockdown demi mencegah wabah Covid-19. REUTERS/Adnan Abidi TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Komunitas global masih berperang melawan pagebluk corona (Covid-19). India, misalnya, sudah memasuki lockdown alias karantina tahap ketiga (3.0), sejak 3 Mei hingga 17 Mei nanti. Dengan kebijakan tersebut, maka India akan menjalani lockdown selama 55 hari, terhitung sejak karantina tahap pertama pada 25 Maret.

Kebijakan lockdown India memang salah satu yang paling ketat di dunia, karena praktis semua kegiatan berhenti dan tidak ada orang di jalan. Lockdown tahap pertama (1.0) bermula 25 Maret, kala itu jumlah kasus Covid-19 di India sebanyak 606 orang. Kemudian pada 14 April kasus bertambah signifikan menjadi 10.815 orang dan berlanjut dengan lockdown tahap kedua (2.0). Pada 3 Mei lalu atau akhir lokcdown tahap kedua, jumlah kasus melonjak dan menyentuh angka 40.263.

Baca Juga: Sepenggal cerita dari India: Cahaya lilin tanda terima kasih bagi petugas medis

India sudah melakukan 1 juta test PCR pada 2 Mei 2020 (75.000 tes per hari pada 417 laboratorium), dan hasilnya 39.980 positif. Angka positif ini dinilai baik karena lebih rendah daripada negara lain yang juga sudah melakukan 1 juta tes.

Spanyol misalnya dengan angka positif 200.194 kasus pada saat tes 1 juta orang dan Amerika Serikat mencapai 164.620 kasus.

Melihat kasus Covid-19 yang masih tinggi, India memutuskan untuk melanjutkan lockdown 3.0, hingga 17 Mei. Bedanya, kalau lockdown 1.0 dan 2.0 benar-benar meminta semua penduduk India yang mencapai 1,3 miliar orang “stay at home”, maka pada lockdown 3.0 sudah ada pembagian zona seluas distrik (kabupaten).

"Jumlah penduduk distrik di India bisa lebih besar dari provinsi di Indonesia," tutur Tjandra Yoga Aditama, salah satu WNI yang bekerja di India, kepada Kontan.co.id, Kamis (7/5).

Baca Juga: Seorang dokter asal India resmi menjadi miliarder saat pandemi

Ada 130 zona merah (termasuk New Delhi, Mumbai, Kalkuta dan kota besar lainnya), kemudian 284 zona oranye dan 319 zona hijau. Untuk zona hijau dan oranye, ada beberapa kelonggaran. Taxi boleh beroperasi secara terbatas, adapun bus kota ada yang boleh beroperasi. Bahkan ada pula tukang cukur yang buka.

Menurut Tjandra, hal yang “unik” dan menjadi berita utama adalah kelonggaran bahwa Liqueur Shop (penjual minuman keras) boleh beroperasi. Hal ini sampai dibicarakan di tingkat menteri dan besoknya ribuan orang antre membeli minuman keras sampai terjadi chaos. “Uniknya lagi, sekarang minuman keras kena pajak tinggi, sampai 70%," ungkap Tjandra, yang kini bertugas untuk WHO South East Asia Regional Office (SEARO) di New Delhi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×