kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Induk usaha Google akan batasi rekrutmen karyawan tahun ini


Kamis, 16 April 2020 / 17:29 WIB
Induk usaha Google akan batasi rekrutmen karyawan tahun ini
ILUSTRASI. Logo Google.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan teknologi raksasa dunia Alphabet Inc rupanya tak luput juga dari dampak pandemi virus corona baru (Covid-19). Tekanan juga dirasakan perusahaan sehingga memutuskan untuk membatasi rekrutmen karyawan baru tahun ini.

Keputusan tersebut merupakan langkah paling tegas dilakukan oleh induk usaha Google itu sejak Covid-19 menginfeksi seluruh belahan dunia. Pandemi itu telah menggerus bisnis periklanan mesin pencarian sejak beberapa minggu terakhir.

Hal tersebut disampaikan oleh CEO Google Sundar Pichai kepada karyawannya lewat sebuah email pada Rabu (15/4). Dia juga menekankan akan adanya pemangkasan biaya tahun ini.

Baca Juga: Dorong pendapatan saat wabah corona, Apple merilis iPhone dengan harga murah US$ 399

"Perusahaan akan mengkalibrasi atau mengatur ulang fokus dan langkah investasi di bidang- bidang seperti pusat data dan mesin, pemasaran, serta memangkas perjalanan yang kurang penting bagi bisnis," kata Pinchai dalam memo tersebut seperti dikutip Bloomberg, Kamis (16/4).

Seorang juru bicara Google mengkonfirmasi memo itu. Tetapi ia menambahkan, pihaknya tetap akan melakukan rekrutmen karyawan dalam jumlah yang kecil di bidang-bidang strategis. Per akhir 2019, Alphabet tercatat telah memperkerjakan 118.899 karyawan secara penuh waktu.

Keputusan pembatasan rekrutmen karyawan itu menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi yang dipicu Covid-19 juga telah mempengaruhi beberapa bisnis teknologi yang paling kuat sekalipun. Microsoft Corp yakni perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia, juga telah menghentikan beberapa perekrutan karyawan baru-baru ini.

Meski demikian, Google masih tetap jadi tempat bekerja paling aman saat ini jika dibanding dengan perusahaan-perusahaan startup yang telah memberhentikan ribuan karyawannya. Hanya saja, pendapatan perusahaan kemungkinan bakal terpukul karena sejumlah bisnis saat ini telah memangkas biaya iklan untuk menghemat uang di tengah Covid-19. Pandemi itu telah memukul sektor ritel dan travel yang menjadi pelanggan utama iklan Google.

"Seluruh ekonomi global sedang menderita. Google dan Alphabet tidak kebal terhadap dampak pandemi global ini. Kami ada dalam ekosistem kemitraan dan bisnis yang saling terhubung, banyak di antaranya merasakan kesedihan yang signifikan," tulis Pichai.

Baca Juga: Lupakan persaingan, Apple dan Google sepakat bikin sistem pelacak pasien corona

Pembatasan rekrutmen karyawan merupakan hal yang jarang dilakukan Google. Pada krisis tahun 2009, perusahaan ini memangkas sejumlah pekerja. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, penerimaan karyawan baru terus dilakukan dan telah menambah lebih dari 20.000 staf pada tahun 2019. Google juga telah menggelontorkan belanja modal sebesar US$ 23,5 miliar yang sebagian besar diinvestasikan di pusat data, server komputer dan barang-barang terkait.

Sejak pandemi Covid-19 dimulai, Google telah menawarkan hibah dan kredit pelanggan senilai US$ 800 juta dan menyumbangkan lebih dari 4.000 laptop Chromebook ke sekolah-sekolah.

Perusahaan ini telah meminta staf untuk bekerja dari rumah secara global pada Maret 2020 dan tetap digaji sesuai kontrak mereka. Sejauh ini, Google belum mengumumkan adanya PHK.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×