kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi China mengancam sektor industri


Jumat, 15 Februari 2019 / 14:54 WIB
Inflasi China mengancam sektor industri


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi China melambat selama tujuh bulan terakhir. Ini menambah kekhawatiran tentang kembalinya deflasi dan berdampak pada laba perusahaan di China yang sudah lemah.

Melansir Bloomberg, pada Jumat (15/2) pukul 14.20 WIB Biro Statistik Nasional China mengatakan produser price index (PPI) atau indeks harga produsen China naik 0,1% pada Januari dari tahun sebelumnya year on year (yoy), tetapi dalam tujuh bulan berturut-turut melambat.

Ekonom memperkirakan masih ada kemungkinan inflasi China akan naik 0,9% pada 2019. Sayangnya ini masih jauh di bawah kenaikan 3,5% dibanding tahun lalu. Sinyal-sinyal negatif sebetulnya sudah terasa di China pada tahun lalu.

Keuntungan industri mulai turun akhir tahun lalu dan berdampak juga terhadap penurunan produksi pabrik yang memburuk. Tentunya ini menambah tekanan pada perusahaan-perusahaan yang sudah berjuang karena perlambatan ekonomi China dan global. Selanjutnya ini kemungkinan akan berdampak pada harga ekspor, mendorong produsen menurunkan harga di seluruh dunia.

"Angka hari ini menjadi pertanda buruk bagi profitabilitas di hulu," kata Raymond Yeung, Kepala Ekonom Australia & New Zealand Banking Group Ltd. 

Ia mencatat harga untuk bahan-bahan produksi sebenarnya turun 0,1% yang nantinya akan menurunkan laba industri di China.

Di sisi lain, consumer price index (CPI) atau inflasi harga konsumen China juga melambat 1,7% dari tahun sebelumnya. Padahal ekspektasinya 1,9%. 

Dengan terus melambatnya output dan konsumsi industri, perlambatan lebih lanjut mengancam perekonomian China. Sebab akan mengurangi permintaan untuk barang-barang impor.




TERBARU

[X]
×