kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini 10 miliarder yang nilai kekayaan melonjak tinggi dalam satu dekade terakhir


Jumat, 27 Desember 2019 / 06:19 WIB
Ini 10 miliarder yang nilai kekayaan melonjak tinggi dalam satu dekade terakhir


Sumber: Forbes | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Belajar dari sejumlah buku yang dia beli secara tidak sengaja di Universitas Nebraska, investor kawakan Warren Buffett telah terbukti menjadi salah satu seorang pengatur strategi dengan kinerja terbaik sepanjang masa. Hal ini juga terbayar dengan sangat baik dalam satu dekade terakhir ini.

Melansir Forbes, meskipun memberikan sejumlah besar saham Berkshire Hathaway untuk kepentingan amal sejak 2006 (total sekitar US$ 34 miliar), Oracle of Omaha mengakhiri 2019 dengan kekayaan bersih sekitar US$ 89 miliar, atau naik sekitar US$ 42 miliar sejak 2010. Kondisi ini menempatkan Buffett di posisi teratas dari daftar tujuh miliarder dengan penambahan kekayaan terbesar dalam 10 tahun terakhir. Buffett tidak pernah menjual Berkshire, dan sekitar 98% kekayaannya terdiri dari saham perusahaan.

Baca Juga: Nilai kekayaan orang terkaya di Asia ini bertambah Rp 238 triliun di sepanjang 2019!

Strategi yang sama juga telah berhasil membantu sejumlah miliarder lain untuk memperoleh sebagian besar keuntungannya  dalam dasawarsa ini, yang jika ditotal semuanya bernilai US$ 40 miliar lebih kaya daripada tahun 2010. Secara keseluruhan, sepuluh miliarder mencatatkan penambahan kekayaan senilai US$ 555 miliar yang menakjubkan untuk kekayaan mereka.

Sebuah bukti terjadinya pasar bullish terpanjang dalam catatan sejarah. Kesemuanya adalah pendiri atau eksekutif jangka panjang, dulu dan sekarang, perusahaan publik yang mendominasi berita utama dekade ini. Seperti Buffett, sebagian besar dari mereka mencetak gol dengan memegang posisi besar di perusahaan-perusahaan itu.

Baca Juga: Warren Buffett: Kita semua adalah domino dan sangat dekat

Mantan CEO Microsoft yang lama, Steve Ballmer, misalnya, menyerahkan perannya kepada kepala eksekutif saat ini Satya Nadella pada Februari 2014 setelah mengawasi pertumbuhan suam-suam kuku selama lebih dari satu dekade, tetapi dengan cepat menyatakan komitmennya kepada perusahaan raksasa perangkat lunak itu.
 
"Saya berdarah Microsoft — sudah selama 34 tahun dan saya akan selalu seperti itu," kata Ballmer ketika dia mundur dari dewan beberapa bulan kemudian. “Perusahaan akan terus mendaki. Saya akan bangga, dan saya akan mendapat manfaat melalui kepemilikan saham saya,” tambahnya.

Delapan dari sepuluh miliarder dengan penambahan kekayaan terbesar mendapatkan 80% atau lebih kekayaan mereka dari saham di perusahaan yang mereka dirikan atau yang mereka pimpin sebelumnya. Itu tidak hanya mencakup Ballmer dan Buffett, tetapi juga Mark Zuckerberg dari Facebook, Bernard Arnault dari LVMH dan Jeff Bezos dari Amazon.

Baca Juga: Profil Bambang Hartono, owner BCA yang menjadi nasabah BRI

Meskipun melalui perceraian termahal dalam sejarah, Bezos juga pemberi hadiah terbesar sepanjang dekade ini, setelah menambahkan US$ 97,4 miliar sejak 2010. Dia sekarang orang terkaya di dunia, naik dari nomor 43 pada awal dekade.




Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×