kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah cara orang kaya dunia menghabiskan waktu lockdown


Sabtu, 16 Mei 2020 / 21:36 WIB
Inilah cara orang kaya dunia menghabiskan waktu lockdown
ILUSTRASI. London Bridge, ikon kota London.


Sumber: BBC | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.. Saat banyak negara menerapkan strategi penguncian atau lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona yang lebih masif, ada satu instruksi wajib yang harus dilakukan kepada seluruh warga negara, yakni berada di rumah.

Bagi warga masyarakat kebanyakan, perintah itu bisa dimengerti dan memilih tinggal di rumah dan menghabiskan waktu dengan ragam kegiatan di tempat tinggal. Tapi bagi para orang super kaya, tidak demikian halnya. Rasa ketakukan akan corona membuat mereka justru tidak merasa aman. Padahal, banyak orang kaya yang sudah punya tempat tinggal yang mewah dan ada di beberapa tempat.

Baca Juga: Ini penjelasan masih ada negara yang tidak kena wabah virus corona

Rupanya kalangan tajir tersebut lebih memilih untuk meninggalkan tempat tinggalnya dan pergi ke tempat yang jauh dari keramaian. Banyak laporan yang menyebut para orang kaya ini pergi dengan kapal pesiar pribadi atau jet pribadi ke tempat-tempat yang terpencil. Seperti ke daerah pedesaan, bangunan puri yang masih ada di Skotlandia hingga ke pulau-pulau terpencil.

Baca Juga: Dubai berlakukan lockdown dua pekan, Jeddah lockdown di tujuh wilayah

“Saat PM Boris Johnson mengumumkan lockdown di Inggris Raya dan harus berada di rumah, beberapa jam kemudian banyak permintaan properti mengalir ke kami,” kata Penny Musgrove, CEO Quintessentially Estates kepada BBC.

Jangan salah permintaan itu datangnya dari para orang super kaya di Inggirs Raya. Mulai dari para pemilik perusahaan, pebisnis hingga selebriti. Yang  meminta supaya dirinya bisa menyediakan tempat perlindungan yang paling aman bagi para orang super kaya tersebut terhadap virus corona.

“Ada yang meminta properti di dataran tinggi Skotlandia, kemudian tempat tinggal yang ada bungker, dan ini rada sulit ditemukan. Ada lagi klien yang ingin berada di flat baru dan perabotnya seharga 35 juta pound supaya terhindar dari corona,” katanya.




TERBARU

[X]
×