kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang umumkan darurat corona dan luncurkan paket stimulus US$ 990 miliar


Senin, 06 April 2020 / 17:28 WIB
Jepang umumkan darurat corona dan luncurkan paket stimulus US$ 990 miliar
ILUSTRASI. Japan's Prime Minister Shinzo Abe takes off his face mask as he arrives to speak to the media on Japan's response to the coronavirus disease (COVID-19) outbreak, at his official residence in Tokyo, Japan, April 6, 2020. REUTERS/Issei Kato


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang akan mengumumkan keadaan darurat virus corona di Tokyo dan enam prefektur lainnya pada hari Selasa (7/4) besok untuk mencoba menghentikan penyebaran wabah corona Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.

Hal itu dikatakan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe seperti dilansir Reuters, Senin (6/4).

Abe mengatakan, pemerintah menyiapkan paket stimulus sebesar US$ 990 miliar untuk menggerakkan perekonomian yang tertekan akibat wabah corona ini.

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dikabarkan akan umumkan keadaan darurat

Reuters melaporkan, lebih dari 3.500 orang dinyatakan positif mengidap virus corona di Jepang dan 85 di antaranya telah meninggal dunia.

Kekhawatiran semakin meningkat karena penyebaran wabah corona di Tokyo meningkat pesat dimana saat ini lebih dari 1.000 kasus ditemukan dan 83 kasus baru pada Senin.

"Mengingat keadaan krisis di bidang medis, pemerintah disarankan untuk bersiap menyatakan keadaan darurat," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kepada wartawan.

Menurut Abe,  keadaan darurat ini akan berlangsung sekitar satu bulan. Selama itu, kondisi ini akan memberikan wewenang kepada gubernur untuk meminta setiap orang agar tetap di rumah dan menutup kegiatan bisnis mereka, namun ini tidak akan seketat lockdown seperti di beberapa negara lain.

Baca Juga: Jepang akan umumkan darurat corona selama enam bulan

Dalam kebanyakan kasus, tidak ada sanksi bagi mereka yang mengabaikan himbauan untuk tinggal di rumah. Penegakkan disiplin tinggal di rumah justru lebih banyak datang dari tetangga atau lebih karena menghormati pemerintah.




TERBARU

[X]
×