Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Korban meninggal akibat virus corona di India menyalip Prancis pada hari Jumat dengan 30.601 kasus. Data resmi yang dikutip dari Arab News menunjukkan hampir 50.000 kasus infeksi baru tercatat dalam semalam.
Jumlah korban meninggal di Indoe merupakan terbesar keenam di belakang AS, Brasil, Inggris, Meksiko dan Italia, menurut penghitungan AFP. Ini memiliki beban kasus tertinggi ketiga dengan hampir 1,3 juta infeksi.
Dalam 24 jam terakhir negara itu mencatat 740 kematian baru dari virus dan 49.310 infeksi baru, menurut kementerian kesehatan. Tetapi banyak ahli mengatakan bahwa dengan tingkat pengujian yang rendah, tingkat pandemi di negara terpadat kedua di dunia mungkin jauh lebih buruk daripada yang dilaporkan secara resmi.
Baca Juga: Maskapai penerbangan terbesar di India ini akan PHK lebih dari 2.000 karyawan
Sebuah studi antibodi yang ditugaskan oleh pemerintah menunjukkan minggu ini bahwa hampir seperempat orang di ibukota New Delhi terinfeksi virus atau hampir 40 kali lipat dari jumlah resmi.
Perdana Menteri Narendra Modi memberlakukan salah satu dari penutupan paling ketat di dunia pada akhir Maret, tetapi telah dengan mudah dilonggarkan untuk mengurangi dampak ekonomi yang merusak dari pandemi tersebut.
Baca Juga: Hampir tembus 100.000 kasus Covid-19, ini protokol pencegahan virus corona
Pemerintah negara bagian telah memberlakukan pembatasan baru ketika kasus-kasus melambung tinggi di Bangalore dan di Bihar, Benggala Barat, Kashmir, dan sebagian Tamil Nadu.
Negara bagian Kerala selatan, yang sebelumnya dipuji sebagai kisah sukses dan yang telah memberlakukan pembatasan parsial, dapat memutuskan untuk memberlakukan kuncian seluruh negara bagian penuh, kata laporan.
