kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kematian akibat virus corona capai 300.000 orang, ini negara yang paling menderita


Jumat, 15 Mei 2020 / 11:27 WIB
Kematian akibat virus corona capai 300.000 orang, ini negara yang paling menderita
ILUSTRASI. Aracely Iraheta touches the casket of her husband, Jose Agustin Iraheta, who died from the coronavirus disease (COVID-19), in Malden, Massachusetts, U.S., May 12, 2020. REUTERS/Brian Snyder


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  CHICAGO/SYDNEY.  Jumlah kematian akibat wabah virus corona atau covid-19 di seluruh dunia telah  melebihi 300.000 jiwa pada hari Kamis (14/5).

Sementara jumlah yang terinfeksi mendekati 4,5 juta orang, menurut perhitungan Reuters. Amerika Serikat (AS) menjadi negara yang paling menderita dengan kematian lebih dari seperempat dari total kematian di dunia.

Mengutip Reuters, Jumat (15/5), Inggris dan Italia berada di urutan kedua dan ketiga dengan menyumbang 10%-11%. Sementara Prancis dan Spanyol masing-masing menyumbang 9% angka kematian di dunia.

Baca Juga: Corona di Amerika: Kasus infeksi 1.384.930, angka kematian 83.947

Jumlah kematian akibat covid-19 terbilang sangat besar dan cepat. Sebab jumlah kematian tersebut sekitar tiga perempat dari jumlah orang yang meninggal setiap tahun akibat penyakit malaria, salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Sementara kematian akibat Covid-19 ini hanya terjadi dalam empat bulan saja.

Jumlah korban akibat covid-19 ini juga jauh lebih besar dari pada flu Spanyol 1918, yang menginfeksi sekitar 500 juta orang dan menewaskan sedikitnya 10% pasien.

Bahkan sejumlah ahli memprediksi data tersebut lebih rendah dari dampak sebenarnya atas pandemi corona ini.

Baca Juga: Setelah 7 pekan lockdown di Amerika, Fed punya peringatan yang lebih suram

Kematian Covid-19 pertama sekali dilaporkan pada 10 Januari di Wuhan, China. Butuh waktu 91 hari untuk menembus angka kematian 100.000 orang, tetapi hanya 16 hari saja untuk meningkat mencapai 200.000 kematian, menurut perhitungan Reuters dari laporan resmi pemerintah.

Artinya butuh 19 hari untuk meningkat dari 200.000 kematian menjadi 300.000 kematian.




TERBARU

[X]
×