kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenlu Jerman: Suriah tidak aman untuk pengungsi yang dideportasi


Kamis, 22 November 2018 / 09:59 WIB
Kemenlu Jerman: Suriah tidak aman untuk pengungsi yang dideportasi
ILUSTRASI. Perang Kota Aleppo Suriah


Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - DW. Dalam laporan rahasia yang bocor ke beberapa media itu, Kementerian Luar Negeri memperingatkan pemerintah Jerman agar tidak mendeportasi pengungsi atau warga Suriah dari Jerman ke Suriah, karena di sana terjadi kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia secara permanen.

Saat ini, pemerintah Jerman untuk sementara memang menghentikan deportasi ke Suriah. Namun larangan deportasi itu akan berakhir bulan Desember mendatang.

Kementerian Dalam Negeri, yang berwenang melakukan deportasi, sekarang mengisyaratkan kemungkinan memperpanjang moratorium tersebut. Keputusan tentang itu akan dibahas pada pertemuan akhir bulan ini.

Penyiksaan dan penindasan

Dokumen rahasia 28 halaman itu – yang sampai ke tangan jaringan jurnalis RedaktionsNetzwerk Deutschland, harian Süddeutsche Zeitung dan stasiun siaran NDR dan WDR – disusun dalam rangka pengumpulan informasi tentang prosedur suaka dan konsekuensinya.

Menurut laporan media, berkas Kementerian Luar Negeri antara lain menyebutkan: "Di seluruh Suriah tidak ada prosedur yang komprehensif, tidak ada perlindungan jangka panjang yang dapat diandalkan untuk mencegah penyiksaan" dalam tahanan.

Selanjutnya dikatakan, pria berusia antara 18 dan 42 dapat direkrut menjadi tentara saat mereka kembali, atau akan menghadapi hukuman penjara karena dianggap desersi. Sejak 2014, perekrutan paksa anak-anak ke dalam dinas militer terus meningkat.

"Orang-orang yang kembali (dari pengungsian) dianggap pengecut dan pembelot, atau dalam kasus terburuk sebagai pengkhianat atau pendukung teroris," kata laporan itu.

Anggota keluarga ditahan dan disiksa

Ada "banyak kasus yang didokumentasikan, di mana setiap anggota keluarga, seringkali wanita dan anak-anak, ditahan dan disiksa karena kegiatan anggota keluarga lain yang dianggap oleh rezim sebagai bermusuhan," demikian disebutkan dalam laporan Kemenlu Jerman.

Laporan Kemenlu Jerman tentang situasi di Suriah tidak jauh berbeda dengan kesimpulan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Menurut PBB, sekalipun pertempuran telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir, kondisi kekerasan dan pelanggaran hak asasi sangat buruk. PBB memperingatkan agar negara anggotanya tidak mengirim pengungsi Suriah kembali ke negaranya, kecuali mereka memang benar-benar ingin kembali.

Menurut laporan PBB, perang tujuh tahun di Suriah telah menewaskan lebih dari 360.000 orang dan mengakibatkan jutaan orang terlantar. Dari 18 juta penduduk Suriah, sekitar 13 juta orang membutuhkan bantuan, di antaranya 5,6 juta orang yang membutuhkan bantuan darurat.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×