kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketegangan mereda, Lotte lanjutkan proyek di China


Senin, 06 November 2017 / 12:03 WIB
Ketegangan mereda, Lotte lanjutkan proyek di China


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Lotte Corp, perusahaan ritel asal Korea Selatan (Korsel) mendapatkan izin dari otoritas China untuk membangun kompleks komersial di lahan seluas 66.000 meter persegi (m2) di Chengdu, China. Ini merupakan properti tahap kedua dari proyek tersebut. Ini menjadi penanda bahwa ketegangan diplomatik antara China dan Korea Selatan mulai mereda. 

Seperti yang dilansir dari Reuters, Senin (6/11), pengumuman tersebut dikeluarkan satu minggu setelah sebuah détente (pengurangan hubungan kerja sama) yang tak terduga antara kedua negara. Perselisihan dimulai mengenai penerapan sistem rudal Amerika Serikat (AS) di Korsel. Perselisihan ini mengganggu bisnis Korsel yang  mengandalkan pasar China.

Raksasa bisnis seperti Lotte menjadi yang paling terpukul oleh ketegangan politik ini. Seorang juru bicara Lotte mengatakan, dengan memperoleh izin  tersebut diharapkan bisa menggenjot kinerja Lotte ke depannya. 

Proyek ini bernilai sekitar 1 triliun won atau US$ 898 juta. "Investor berharap di 2017 pendapatan akan meningkat secara drastis karena hubungan antara Korea Selatan dan China menjadi lebih baik dan Chengdu adalah satu berita yang menambahkan sentimen positif itu," kata Joo Young-hun, analis Eugene Investment & Securities seperti dilansir dari Reuters (6/11).

Namun pembangunan proyek Lotte di daerah lainnya seperti di Shenyang seluas 1,45 juta m2 tetap ditangguhkan. Konstruksi telah dihentikan sejak adanya insiden kebakaran di bulan Desember lalu. Lotte berencana membangun apartemen dan taman hiburan di proyek Shenyang di samping department store dan bioskop yang sudah buka.

Sebelumnya gerai ritel Lotte terganggu oleh ketegangan politik kedua negara yang mengakibatkan sebagian besar hypermarket dan supermarket asal Korsel di China ditutup.




TERBARU

[X]
×