kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,73   -14,78   -1.58%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kisah warga New York dan California masuki fase baru krisis corona


Sabtu, 21 Maret 2020 / 08:28 WIB
Kisah warga New York dan California masuki fase baru krisis corona
ILUSTRASI. Seorang lelaki dengan masker bedah berjalan di depan New York Stock Exchange (NYSE) ketika virus corona baru terus memengaruhi pasar saham di Manhattan, New York City, New York, AS, 16 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Puluhan juta warga New York dan California memasuki fase baru dalam krisis virus corona baru di Amerika Serikat (AS) pada Jumat (20/3).

Mereka harus tinggal di rumah atau kelur sambil menjaga jarak dua meter dari satu sama lain mengikuti perintah negara untuk semua pekerja yang tidak penting untuk tetap di dalam ruangan.

Menerapkan pembatasan baru yang keras, perintah itu membatasi aktivitas hingga 60 juta orang di dua negara bagian yang paling padat penduduknya. Tapi, membolehkan bisnis menyediakan layanan dan barang penting, seperti makanan, obat-obatan, listrik, dan air.

Mengutip Reuters, Gubernur New Jersey Phil Murphy mengatakan, dia berencana memberikan perintah yang sama untuk menutup semua bisnis yang tidak penting dalam 24 jam ke depan. Hampir sembilan juta orang tinggal di negara bagian Barat New York ini. 

Baca Juga: Ini kunci Jerman tangani virus corona sehingga angka kematian rendah

Illinois, yang meliputi Chicago dan memiliki sekitar 12,7 juta penduduk, juga memerintahkan pekerja yang tidak penting untuk tinggal di rumah.

Pemerintah AS sudah menyebarkan pesan untuk sekitar 1 dari 5 orang di negeri uak Sam yang berisi imbauan untuk tinggal di rumah dari populasi 325 juta.

Empat negara bagian yang telah melarang atau akan segera melarang bisnis yang tidak penting tutup dan meminta penduduk untuk tinggal di rumah menyumbang sekitar 30% dari ekonomi AS, raksasa ekonomi dunia..

Di Los Angeles, San Francisco, dan Kota New York bahkan lebih sedikit orang terlihat di jalanan belakangan, setelah arahan dari Gubernur California Gavin Newsom dan Gubernur New York Andrew Cuomo.

Di Central Park, New York, beberapa pesepeda dan pelari berada di jalur, sebagian besar sendirian tetapi beberapa berpasangan.

Baca Juga: New York ubah 10.000 kamar hotel jadi rumahsakit darurat virus corona

"Ini nyata dan menakutkan, saya benci itu," kata ahli terapi fisik Kerry Cashin, 49 tahun, warga New York, kepada Reuters. "Saya merasa seperti saya selalu tahu itu akan berjalan seperti ini, tetapi itu membuat saya takut".




TERBARU

[X]
×