kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korut-AS panas, investor melirik uang digital


Sabtu, 12 Agustus 2017 / 10:22 WIB
Korut-AS panas, investor melirik uang digital


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Kekhawatiran kembali menghantui para investor pasar keuangan. Pemicunya adalah perseteruan antara Amerika Serikat (AS) dengan Korea Utara yang kian panas dan bisa memantik perang.

Tensi di Semenanjung Korea yang makin meninggi turut mempengaruhi psikologi investor. Para investor memutuskan untuk memindahkan investasinya. Bukan ke keranjang investasi yang aman seperti emas, tapi justru pindah ke instrumen yang lebih menantang

Investasi yang mereka pilih diantaranya mata uang digital alias kripto, seperti bitcoin, ethereum dan mata uang digital lainnya. Sementara aset yang lebih aman (safe haven) seperti emas dan obligasi pemerintah Amerika Serikat mulai kehilangan daya pikatnya.

"Kami melihat investor mentransfer dana mereka ke dalam kripto karena mereka mencoba melakukan diversifikasi risiko jika terjadi penurunan parah di pasar," kata Ron Chernesky, Chief Executive Officer InvestFeed Inc. Dia menambahkan, para investor beralih dari saham ke cryptocurrencies. Menurut Chernesky, ceruk pasar mata uang digital itu kian meluas, tapi tidak diimbangi dengan aset yang lain.

Volume perdagangan ethereum pun melonjak 60% menjadi US$ 2,6 miliar pada Rabu (9/8). Kenaikan ini lebih tinggi daripada bitcoin di hari yang sama. Dus, volume perdagangan tersebut juga menjadi yang paling tinggi sepanjang sejarah ethereum.

Peningkatan permintaan uang digital paling mencolok terlihat di Korea Selatan. Beberapa investor dari Korea Selatan mulai mencari perlindungan dengan masuk ke mata uang digital, ethereum. Ini karena Korea Selatan terperangkap diantara Amerika Serikat dan Korea Utara yang bersitegang.

Banyaknya warga Korea Selatan membeli mata uang digital itu ditunjukkan oleh data: 40% perdagangan enthereum berpasangan dengan won, mata uang Korea Selatan. Menurut CoinMarketcap seperti dikutip Bloomberg, porsi 40% tersebut paling tinggi diantara mata uang yang lain.

Harga ethereum naik 4% pada Kamis (10/8) menjadi US$ 304, mendekati level tertinggi pada Juni 2017. Ini berarti harga ethereum telah menguat lebih dari 30% dalam empat hari perdagangan terakhir.

Harga bitcon juga menanjak dan mencapai posisi tertinggi di US$ 3.486,73. Mata uang digital terbesar ini bahkan telah menguat berminggu-minggu sebelumnya di tengah perpecahan blockchain bitcoin. Kisruh tersebut terkait kesepakatan bagaimana mengukur perkembangan teknologi dan peraturan yang dapat mendorong kenaikan harga.

Harga kripto belakangan melonjak lantaran kian banyak investor memburunya. Ada sejumlah alasan investor memilih kripto sekarang ini. Pertama, volatilitas bitcoin 10 kali lipat lebih tinggi ketimbang harga emas.

Kedua, kripto dinilai lebih independen dibanding bank sentral atau pemerintahan manapun. Biasanya, ada persyaratan hedging untuk investasi di negara-negara yang memiliki inflasi tinggi dan mata uangnya lemah. Sebaliknya, di mata uang digital tidak ada campur tangan otoritas. Nah, pertanyaannya, investor butuh atau tidak hedging untuk investasi di kripto?




TERBARU

[X]
×