kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krisis migran: Sekitar 90 orang dikhawatirkan tenggelam di pantai Libya


Sabtu, 03 Februari 2018 / 15:14 WIB
Krisis migran: Sekitar 90 orang dikhawatirkan tenggelam di pantai Libya
ILUSTRASI. Kapal pengungsi migran Laut Mediterania


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LIBYA. Berdasarkan keterangan dari Badan Migrasi PBB, sembilan puluh migran dikhawatirkan tenggelam setelah sebuah kapal terbalik di lepas pantai Libya.

Berdasarkan pengakuan tiga orang yang selamat, sebagian besar dari mereka yang tenggelam adalah warga negara Pakistan. Selain itu, banyak juga warga Libya yang ikut berlayar.

Seperti yang diketahui, Libya telah bertahun-tahun menjadi rute transit utama bagi para migran yang berusaha mencapai Eropa selatan melalui laut.

Negara-negara Uni Eropa telah memperdebatkan pengurangan jumlah migran dan menentukan negara mana yang bertanggung jawab untuk memproses migran pada saat kedatangan mereka.

Hingga akhirnya, Uni Eropa membuat kesepakatan dengan penjaga pantai Libya tahun lalu untuk membantu mencegat migran dan mengembalikan mereka ke Libya. Tapi badan bantuan dunia dan PBB menuduh pemerintah Eropa mengambil pendekatan yang "tidak manusiawi".

Apa yang terjadi dalam bencana terakhir?

Dari sebuah kapal yang membawa lebih dari 90 orang, hanya tiga korban yang berhasil selamat. Dua di antaranya berhasil berenang ke pantai, sedangkan yang ketiga dijemput oleh kapal nelayan.

"Sepuluh mayat dilaporkan telah terdampar di pantai Libya," kata Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dalam sebuah pernyataan.

Namun, ada juga pemandangan tidak biasa, di mana terdapat warga Libya di antara korban tewas dan yang selamat dari kapal karam tersebut.

Halaman Facebook dari Direktorat Keamanan di kota pesisir Zuwara, di mana mayat-mayat tersebut ditemukan, mengatakan bahwa seorang wanita Libya telah tenggelam, namun tiga korban selamat tersebut adalah warga negara Libya.

Apa yang tidak biasa tentang kebangsaan orang-orang yang berada di kapal?

Mayoritas insiden semacam ini melibatkan para migran dari sub-Sahara Afrika. Dalam kasus ini, sebagian besar yang berada di kapal adalah warga Pakistan.

Menurut IOM, warga Pakistan berada di urutan ke-13 dalam daftar jumlah migran yang berusaha mencapai Eropa tahun lalu berdasarkan kewarganegaraan. Sepanjang tahun ini, mereka berada di urutan ketiga.

Mungkin sadar akan bahayanya, warga Libya jarang mencoba perjalanan dengan menggunakan perahu dari negara mereka ke Eropa selatan.

Beberapa kasus migrasi Libya ilegal telah didokumentasikan tahun lalu, namun biasanya melibatkan kapal-kapal yang lebih besar yang membawa lebih sedikit orang.




TERBARU

[X]
×