kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs lira anjlok, Badan Pengawas Perbankan Turki selidiki JP Morgan


Minggu, 24 Maret 2019 / 06:31 WIB
Kurs lira anjlok, Badan Pengawas Perbankan Turki selidiki JP Morgan


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Badan Pengawas Perbankan Turki melakukan penyelidikan terhadap bank investasi asal Amerika Serikat (AS), JP Morgan dan juga bank-bank lain setelah nilai tukar lira anjlok lebih dari 4% dan  indeks saham Turki turun tajam pada Jumat lalu (22/3).

Badan Pengawas Perbankan Turki menyatakan pihaknya menerima keluhan bahwa laporan JP Morgan yang diterbitkan pada Jumat (22/3) merusak reputasi bank-bank Turki dan menyebabkan volatilitas di pasar keuangan. "Proses administratif dan peradilan yang diperlukan akan diikuti," sebut badan pengawas tersebut seperti dikutip Reuters.

Dewan Pasar Modal Turki  juga menyatakan telah meluncurkan penyelidikan setelah menerima keluhan bahwa laporan JP Morgan "menyesatkan" dan menyebabkan spekulasi di bursa Istanbul.

Seorang juru bicara JP Morgan untuk Turki menolak berkomentar soal penyelidikan ini.

Lira Turki jatuh lebih dari 4%  terhadap dolar AS pada Jumat (22/3), penurunan satu hari terbesar sejak krisis mata uang berlangsung pada Agustus 2018 silam. Anjloknya lira meningkatkan kekhawatiran bahwa Turki membeli lebih banyak uang asing karena hubungan negara ini dengan AS memburuk.

Tindakan regulator sektor keuangan Turki ini adalah tindakan resmi terbaru untuk melawan penurunan tajam lira. Bank Sentral Turki  pada Jumat lalu juga sudah menunda lelang repo satu minggu, sebuah langkah pengetatan kebijakan untuk menekan likuiditas pasar dan menopang lira.

Salinan laporan JP Morgan yang dilihat Reuters menyebutkan bahwa mereka melihat risiko tinggi  lira akan menurun setelah pemilihan umum lokal ditetapkan pada 31 Maret 2019. JP Morgan merekomendasikan kliennya untuk mengambil posisi "long" pada dollar AS. Nasihat seperti itu sebetulnya tipikal catatan klien dari bank secara global.

Badan Pengawas Perbankan Turki  juga sedang menyelidiki soal klaim bahwa "beberapa bank" telah mengarahkan kliennya untuk membeli mata uang asing dengan cara yang manipulatif dan menyesatkan.  Namun badan Pengawas itu tidak menyebutkan identitas bank-bank tersebut, apakah bank Turki atau bank asing.

Total simpanan dan dana valas termasuk logam mulia nasabah individu di Turki mencapai rekor tertinggi senilai US$ 105,74 miliar pada pekan hingga 15 Maret 2019.

Indeks utama Turki BIST100 turun 3,45%  pada penutupan Jumat (22/3). Sementara indeks saham perbankan turun 6,64%.




TERBARU

[X]
×