kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masyarakat AS yang telah divaksinasi penuh akhirnya bebas beraktivitas tanpa masker


Jumat, 14 Mei 2021 / 12:20 WIB
Masyarakat AS yang telah divaksinasi penuh akhirnya bebas beraktivitas tanpa masker


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada hari Kamis (13/5) menyatakan bahwa semua orang yang telah menerima vaksinasi penuh boleh beraktivitas tanpa masker lagi.

Nantinya, semua yang telah menerima vaksin secara penuh tidak perlu memakai masker di luar ruangan dan dapat menghindari memakainya di dalam ruangan di sebagian besar tempat.

CDC berharap pedoman baru ini bisa mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin dan membuat lebih banyak orang untuk mau menerima vaksin.

Dilansir dari Reuters, Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan pedoman baru itu didasarkan pada penurunan tajam kasus, perluasan vaksin untuk orang yang lebih muda dan kemanjuran vaksin terhadap berbagai varian virus corona.

Baca Juga: Panel WHO: Banyak negara abaikan ancaman pandemi dan tidak siap menghadapinya

Pedoman baru ini juga disambut dengan baik oleh Presiden AS Joe Biden. Dalam sambutannya di Gedung Putih hari Kamis, Biden tampil tanpa menggunakan masker lagi.

"Saya pikir ini adalah batu loncatan yang luar biasa, hari yang hebat. Jika Anda telah divaksinasi penuh, Anda bisa melepas masker dan menyapa orang lain dengan menunjukkan senyuman," ungkap Biden.

Meskipun demikian, CDC masih merekomendasikan penerima vaksinasi penuh untuk menggunakan masker di pesawat, kereta api, bandara, pusat transit, angkutan massal dan tempat-tempat seperti rumah sakit dan kantor dokter.

Langkah awal menuju normal

Pembaruan pedoman oleh CDC jelas merupakan langkah besar untuk kembali ke kehidupan pra-pandemi, normal, tanpa masker di semua kondisi.

Masker menjadi masalah politik di AS ketika Presiden Donald Trump saat itu menolak menggunakan masker di tempat publik. Tingkah Trump ini tentunya diikuti oleh jutaan pendukung setianya, menyebabkan lonjakan kasus yang masif di Negeri Paman Sam.

Baca Juga: Kabar gembira, 2 miliar vaksin Covid-19 bakalan tersedia di India




TERBARU

[X]
×