kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjelang pemilu AS, Twitter umumkan akan menolak iklan politik


Kamis, 31 Oktober 2019 / 17:13 WIB
Menjelang pemilu AS, Twitter umumkan akan menolak iklan politik
ILUSTRASI. Orang-orang yang memegang ponsel dilatarbelakangi latar belakang yang diproyeksikan dengan logo Twitter dalam gambar ilustrasi yang diambil pada 27 September 2013 ini.


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Twitter akan melarang iklan politik di platformnya mulai bulan depan. Namun langkah itu langsung diikuti penurunan harga saham Twitter.

Seperti diberitakan Reuters, pengumuman itu datang dari CEO Twitter Jack Dorsey. "Kami telah membuat keputusan untuk menghentikan semua iklan politik di Twitter secara global," kata Dorsey. Menurutnya "Jangkauan pesan politik harus diperoleh, bukan dibeli,” ujarnya.

Baca Juga: Trump sebut ekonomi akan hancur bila 'badut' Demokrat terpilih jadi presiden AS

Para analis tidak mengharapkan larangan itu secara signifikan mengurangi bisnis Twitter. Namun sahamnya turun 1,9% dalam perdagangan setelah jam kerja pada Rabu (30/10) kemarin.

Langkah Twitter ini memang langsung memantik dua kubu calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat dan Partai Republik.

Manajer Kampaye Trump, Brad Parscale menyebutkan langkah Twitter sebagai upaya untuk membungkam kaum konservatif dan keputusan yang bodoh untuk pemegang saham perusahaan.

"Apakah Twitter juga akan menghentikan iklan dari saluran media liberal yang bias yang sekarang akan berjalan tidak terkendali karena mereka membeli konten politik yang jelas dimaksudkan untuk menyerang Partai Republik," kata Parscale dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Enam dari 10 warga AS yakin resesi ekonomi akan terjadi tahun depan, Trump terpojok

"Ini adalah upaya lain untuk membungkam kaum konservatif, karena Twitter tahu Presiden Trump memiliki program online paling canggih yang pernah dikenal," ujarnya.

Sebaliknya dari kubu Demokrat memuji langkah Twitter. Demokrat yang mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2020 seperti mantan Wakil Presiden Joe Biden dan Senator Elizabeth Warren.

"Kami menghargai bahwa Twitter mengakui bahwa mereka seharusnya tidak mengizinkan noda yang tidak terbukti, seperti yang berasal dari kampanye Trump, untuk muncul dalam iklan di platform mereka," kata Bill Russo, wakil direktur komunikasi untuk kampanye Biden, dalam sebuah pernyataan melalui email. 

Biden memang menghadapi serangan dari Trump, yang ditawarkan tanpa bukti, tentang transaksi bisnis asing putranya, Hunter.

Baca Juga: Trump peringatkan China untuk membuat kesepakatan tanpa menunggu pemilu AS 2020

“Sangat disayangkan untuk menyarankan bahwa satu-satunya pilihan yang tersedia bagi perusahaan media sosial untuk melakukannya adalah penarikan penuh iklan politik, tetapi ketika dihadapkan dengan pilihan antara dolar iklan dan integritas demokrasi kita, itu mendorong bahwa, untuk sekali, pendapatan tidak menang, ”kata Russo




TERBARU

[X]
×