kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menolak setujui kebijakan baru, pengguna WhatsApp akan menemui kesulitan ini


Selasa, 23 Februari 2021 / 11:49 WIB
Menolak setujui kebijakan baru, pengguna WhatsApp akan menemui kesulitan ini


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. WhatsApp akan memberlakukan kebijakan baru soal data pengguna mulai 15 Mei mendatang. Kebijakan yang membahas tentang berbagi data dengan Facebook tersebut sempat ditunda karena memunculkan banyak kontroversi. 

Pada tanggal 15 Mei, pengguna akan mendapat sebuah spanduk berisi penyataan untuk menyetujui kebijakan tersebut. Jika tidak setuju, pengguna tidak bisa menggunakan WhatsApp dengan normal. 

Dalam laman FAQ, WhatsApp mengatakan, tidak akan menghapus akun pengguna yang tidak menyetujui kebijakan barunya. Hanya saja, beberapa fungsi tidak akan bisa digunakan. 

WhatsApp mengatakan, pengguna masih akan dapat menerima panggilan dan notifikasi. Namun, pengguna tidak akan bisa mengirim dan membaca pesan yang diterima. 

Baca Juga: Manjakan pengguna, ini 3 fitur baru WhatsApp yang segera hadir

WhatsApp tidak mejelaskan lebih detail, berapa lama pengguna akan mendapati pesan tersebut, sebelum akhirnya tidak bisa lagi menggunakan WhatsApp. 

WhatsApp akan terus mengirimkan pemberitahuan, sehingga pengguna bisa meninjau dan menerimanya. Pengguna yang tidak menyetujui kebijakan baru akan dipertimbangkan sebagai pengguna tidak aktif. 

Baca Juga: Ingin pantau 2 akun WhatsApp di satu ponsel? Bisa saja, begini caranya!

Jika melihat laman FAQ, akun WhatsApp yang tidak aktif selama 120 hari akan dihapus, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Gizmodo, Senin (22/2/2021).

"Untuk menjaga keamanan, membatasi retensi data, dan melindungi privasi pengguna kami, akun WhatsApp akan dihapus setelah tidak aktif selama 120 hari. Tidak aktif berarti pengguna belum terhubung ke WhatsApp," tulis WhatsApp. 

WhatsApp APAC Communications Director Sravanthi Dev mengatakan, WhatsApp ingin transparan dengan penggunanya, selain membantu meningkatkan pengalaman layanan di aplikasi percakapan mereka. 




TERBARU

[X]
×