kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meraup untung dari kenaikan bitcoin, Coinbase selangkah lagi menuju IPO


Jumat, 26 Februari 2021 / 16:54 WIB
Meraup untung dari kenaikan bitcoin, Coinbase selangkah lagi menuju IPO
ILUSTRASI. Bitcoin


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Coinbase, platform pertukaran mata uang kripto (cryptocurrency) asal Amerika Serikat (AS) terbesar, bergerak selangkah lebih dekat untuk mendaftarkan perusahaannya di bursa Nasdaq pada hari Kamis (25/2) untuk initial public offering (IPO). Rencana itu dipicu setelah tahun lalu harga bitcoin melonjak drastis.

Persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk pencatatan saham tersebut akan mewakili kemenangan penting bagi pendukung cryptocurrency, sekaligus unjuk gigi untuk bersaing pada arus utama di sektor yang telah berjuang untuk memenangkan kepercayaan dari investor, regulator dan masyarakat umum.

Hal ini juga akan membuka jalan bagi daftar saham profil tertinggi perusahaan yang bisnisnya terutama berfokus pada perdagangan mata uang kripto. Sekaligus bisa dinilai sebagai persetujuan regulasi atas aset yang diperdagangkan di platformnya.

Baca Juga: Harga Bitcoin Terus Meroket, Aset Berisiko Makin Menarik di Tahun 2021

Dalam artikel yang dilansir Reuters, Jumat (26/2) Coinbase mengatakan bahwa pihaknya belum menerima persetujuan dari regulator yang akan memberikan perusahaannya izin untuk memperdagangkan cryptocurrency yang telah diklasifikasikan sebagai sekuritas di AS.

Sementara itu, bitcoin sudah dianggap sebagai komoditas oleh regulator keuangan AS, sebagian besar mata uang kripto lainnya belum diklasifikasikan sebagai komoditas atau sekuritas.

Pada bulan Desember 2020 lalu, Coinbase menutup perdagangan cryptocurrency XRP, setelah SEC menagih perusahaan blockchain terkait Ripple dengan melakukan penawaran sekuritas yang tidak terdaftar.

Harga bitcoin, cryptocurrency terbesar di dunia berakhir pada tahun 2020 dengan kenaikan lebih dari 300% dan awal bulan ini mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 58.354 dengan kapitalisasi pasar di atas US$ 1 triliun.

Bitcoin telah turun dari level tertinggi baru-baru ini, karena investor menjadi waspada dengan valuasi yang sangat jumbo. Adapun, dalam surat pengajuannya, perusahaan memberikan tampilan detail pertama pada keuangan Coinbase sejak perusahaan yang berbasis di San Fransisco ini didirikan pada tahun 2012.

Baca Juga: Coinbase Global, perusahaan perantara jual beli uang kripto ternama berencana IPO

Rinciannya, Coinbase pada tahun 2020 mencatat pendapatan US$ 1,3 miliar, naik US$ 533,7 juta dari periode 2019. Perusahaan juga melaporkan laba bersih US$ 322,3 juta, berayun dari kerugian tahun lalu US$ 30,4 juta.

Coinbase saat ini memiliki valuasi lebih dari US$ 8 miliar dalam putaran penggalangan dana pribadi terakhirnya pada tahun 2018. Namun, pihaknya tidak mengungkapkan tanggal estimasi untuk mencatatkan sahamnya di Nasdaq. Coinbase juga tidak merinci harga sahamnya, yang akhir-akhir ini telah diperdagangkan di pasar swasta.

Coinbase menghindari penawaran umum perdana tradisional, di mana perusahaan mengumpulkan uang dengan menjual saham baru. Pihaknya memilih untuk go public melalui daftar langsung di mana tidak ada saham baru yang dijual dan pemegang saham yang ada dapat menjual saham.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×