kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merger Axiata dan Telenor batal


Jumat, 06 September 2019 / 22:15 WIB
Merger Axiata dan Telenor batal
ILUSTRASI. Kantor pusat Axiata di Kuala Lumpur


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana merger antara induk PT XL Axiata Tbk (EXCL, anggota indeks Kompas100), Axiata Group dan Telenor ASA Norwegia batal. Chairman Axiata Tan Sri Ghazzali Sheikh Abdul Khalid mengatakan, merger ini begitu kompleks, mengingat penyatuan ini akan menggabungkan aset di sembilan negara dengan 14 entitas utama.

“Karena ada beberapa kompleksitas dalam kesepakatan yang diajukan, kedua pihak memutuskan untuk mengakhiri diskusi,” ucap Tan Sri dalam rilis resmi Axiata yang diterima Kontan.co.id, Jumat (6/9).

Baca Juga: Thailand bakal melegalkan layanan berbagi tumpangan pada awal tahun depan

Padahal, selama empat bulan ke belakang, Axiata dan Telenor telah melaksanakan due diligence dan menyelesaikan kesepakatan transaksi agar dapat rampung pada kuartal III-2019.

Meskipun begitu, ia mengatakan, kedua belah pihak tidak menutup kemungkinan untuk membuat kesepakatan lain pada waktu mendatang. Pasalnya, Axiata dan Telenor sama-sama memiliki alasan strategis yang kuat untuk mewujudkan kesepakatan tersebut.

Axiata menambahkan, batalnya merger ini tidak akan mempengaruhi perusahaannya untuk mencapai visi Digital Champion pada 2022. “Axiata yakin dengan kapasitasnya untuk memanfaatkan peluang di seluruh segmen, baik consumer, rumah, perusahaan atau bisnis IoT, Digital and TowerCo, perusahaan ini dapat bergerak maju menuju konvergensi,” ucap Tan Sri.

Baca Juga: BP akan menjual lebih banyak minyak mentah Amerika ke Asia

Sebagai gambaran, Telenor memiliki lima operator di Asia yang tersebar di Malaysia, Thailand, Bangladesh, Pakistan, dan Myanmar dengan total pelanggan mencapai 180 juta.

Sementara itu, Axiata Group memiliki 110 juta pelanggan yang tersebar di Malaysia melalui Celcom, Indonesia melalui XL Axiata, Kamboja, Sri Lanka, dan Nepal.

Sebelumnya, kedua grup besar telekomunikasi ini berencana untuk menggabungkan aset telekomunikasi dan infrastruktur mereka di Asia untuk menciptakan raksasa pan-Asia.

Mereka akan membuat perusahaan induk (mergedco) dengan Telenor memegang saham mayoritas sebesar 56,5%, sedangkan Axiata 43,5%.

Baca Juga: Bisnis wisata di Asia Tenggara terimbas pelemahan ekonomi China




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×