Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - KUALALUMPR. Malaysia akan menyelesaikan negoisasi dengan China pada awal April ini terkait proyek kereta api senilai U$ 20 miliar yang telah ditangguhkan sejak Juli tahun lalu.
Negoisasi ulang tersebut dalam dapat menghemat pembiayaan proyek lebih dari 10 miliar ringgit ($ 2,5 miliar) untuk Malaysia. Penasehat pemerintah Malaysia Daim Zainuddin mengatakan, bahwa perwakilan China mengundang Malaysia berkunjung pada 2 April 2019.
“Mereka ada di sini dua minggu lalu untuk berbicara dengan saya. Dan mereka telah mengundang saya ke China untuk menyelesaikan pembicaraa,” kata Daim dilansir dari Reuters, Sabtu (23/3).
Kunjungan tersebut menyimpulkan negoisasi tentang proyek east coast rail link (ECRL) pada minggu pertama bulan depan. Daim mengatakan negosiasi ulang tersebut mencakup hal-hal komersial yang akan menguntungkan Malaysia tetapi dia tidak menjelaskan secara detil.
Seperti diketahui, proyek ECRL terancam dibatalkan sejak Perdana Menteri Mahathir Mohamad berkuasa pada Mei tahun lalu. Ia berjanji akan melakukan negoisasi ulang atau membatalkan proyek tersebut karena dianggap sebagai proyek yang ‘tidak adil bagi’ Malaysia.
Ini merupakan proyek yang disahkan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Di mana proyek ini telah membuat biaya negara membengkak, dan dinilai kurang transparan sehingga dikhawatirkan membebani Malaysia dengan utang yang besar.
Pada bulan Januari lalu, para menteri Malayasi berpikir ulang akan keputusan membatalkan proyek ECRL. Reuters melaporkan bahwa China telah menawarkan untuk mengurangi separuh biaya demi menyelamatkan proyek kereta api sepanjang 688 km (430 mil).
