Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Netflix Inc melaporkan pendapatannya berada di bawah perkiraan analis. Kondisi yang sama juga terjadi pada proyeksi pendapatan di awal tahun ini. Hal ini membuat saham layanan streaming terbesar di dunia tersebut turun 4%.
Netflix melaporkan pendapatan sebesar US$ 4,19 miliar untuk kuartal yang berakhir pada bulan Desember tahun lalu. Jumlah tersebut sedikit di bawah perkiraan analis Wall Street yang sebesar US$ 4,21 miliar.
Perusahaan juga memperkirakan pendapatan selama kuartal pertama tahun ini adalah sebesar US$ 4,49 miliar, sedikit di bawah perkiraan rata-rata analis yang sebanyak US$ 4,61 miliar. Sementara pendapatan bersih di kuartal pertama diperkirakan mencapai US$ 253 juta alias jauh di bawah perkiraan rata-rata analis yang sebesar US$ 371 juta.
Perusahaan telah mempertaruhkan masa depannya pada ekspansi global dan membuat acara TV dan film sendiri untuk menggaet pelanggan baru. Selain itu mereka pun mengenakan biaya berlangganan bulanan karena pemasok TV dan film saat ini juga menciptakan layanan serupa.
Netflix mengatakan pemrogramannya sangat populer, sehingga saat ini bisa menyumbang sekitar 10% dari layar televisi di Amerika Serikat. Total pelanggan streaming berbayar sendiri mencapai 139 juta di seluruh dunia.
Di sisi lain perusahaan mengakui menghadapi sejumlah pesaing besar. “Kami bersaing dengan dari HBO,” kata laporan pendapatan perusahaan.
Investor mungkin berharap lebih setelah Netflix mengumumkan kenaikan harga untuk pelanggan Amerika Serikat awal minggu ini. Hal tersebut biasanya memnandakan penguatan permintaan.
Awal pekan ini, Netflix mengumumkan akan menaikkan tarif bagi pelanggan di Amerika serikat berkisar antara US$ 1 hingga US$ 2 per bulan untuk membantu mendanai ekspansi agresifnya dan mengimbangi utang yang meningkat.
