kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi corona hantam bisnis, Softbank akan jual saham Alibaba senilai US$ 14 miliar


Selasa, 24 Maret 2020 / 09:16 WIB
Pandemi corona hantam bisnis, Softbank akan jual saham Alibaba senilai US$ 14 miliar
ILUSTRASI. Logo Softbank. REUTERS/Issei Kato/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Softbank Group berencana menjual saham perusahaan e-commerce raksasa China, Alibaba Group Holding, senilai US$ 14 miliar.

Melansir Bloomberg, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mengumpulkan dana US$ 41 miliar yang bakal digunakan untuk menopang bisnis Softbank yang dihantam oleh pandemi. 

Sumber tersebut juga membisikkan, konglomerasi Jepang tersebut sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan sisa uang dengan menjual saham di SoftBank, cabang telekomunikasi domestiknya, serta bagian dari sprint setelah merger dengan T-Mobile US. 

Baca Juga: Saham SoftBank catat penurunan terbesar 17% dalam sehari

"Nilai penjualan saham Alibaba dapat berkisar antara US$ 12 miliar hingga US$ 15 miliar," bisik sang sumber kepada Bloomberg.

Beredarnya kabar ini membuat saham SoftBank melonjak sebanyak 21% di Tokyo pada transaksi Selasa (24/3/2020). Ini merupakan kenaikan intraday terbesar Softbank sejak listing. 

Baca Juga: SoftBank akan buyback saham US$ 4,8 mliar, menantang tekanan Elliot

Sebelumnya, Masayoshi Son, pendiri SoftBank, mengumumkan rencana penjualan aset Senin di Tokyo, meskipun ia tidak menentukan aset mana yang akan dijual. Dia sangat ingin menghasilkan dana untuk membeli kembali saham (buyback) dan memangkas utang untuk meringankan kekhawatiran investor yang telah mengalami penurunan lebih dari 40% dari nilai pasar SoftBank sejak Februari.

Posisi perusahaan dinilai rentan terhadap guncangan ekonomi karena beban utang yang sangat besar dan ikatan dengan perusahaan baru yang tidak menguntungkan.




TERBARU

[X]
×