kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Para dokter AS kecam kelangkaan obat & peralatan saat kasus corona tembus 100.000


Sabtu, 28 Maret 2020 / 14:42 WIB
Para dokter AS kecam kelangkaan obat & peralatan saat kasus corona tembus 100.000
ILUSTRASI. First responders evacuate sick crew members with flu-like symptoms from two cruise ships, the Costa Favolosa and Costa Magica at U.S. Coast Guard station at Port of Miami after the Florida Department of Health reported more than 2300 confirmed cases of co


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK.  Para dokter dan perawat yang bekerja di garis terdepan mengatasi krisis virus corona mendesak pemerintah Amerika Serikat (AS) memperbanyak alat pelindung dan peralatan untuk mengobati pasien terinfeksi virus corona yang terus membanjiri rumah sakit.

Desakan tersebut muncul di tengah meningkatnya jumlah terinfeksi virus corona di AS yang lebih dari 100.000 dengan jumlah kematian lebih dari 1.600 jiwa.

Baca Juga: Tokoh hak-hak sipil Amerika Serikat Joseph Lowery meninggal di usia 98 tahun

Mengutip Reuters, Sabtu (28/3), para dokter dan petugas medis meminta perhatian khusus terhadap kebutuhan yang sangat besar akan ventilator tambahan, mesin yang membantu pasien bernafas dan sangat dibutuhkan bagi mereka yang menderita covid-19.

Sejumlah rumah sakit di New York City, New Orleans, Detroit dan tempat-tempat virus lainnya juga telah membunyikan alarm mengenai kelangkaan obat-obatan, persediaan medis dan staf terlatif di tengah meningkatkan kasus virus corona sebanyak 18.000 pada hari Jumat. Ini merupakan lompatan tertinggi dalam satu hari hingga lebih dari 103.000 kasus.

Baca Juga: Dokter-dokter Amerika mengirimkan sinyal merah S.O.S!

Kenaikan kasus virus corona di Negeri Uwak Sam tersebut telah menempatkan AS sebagai epicentrum baru dalam jumlah terbesar penyebaran wabah virus corona, setelah melampaui China dan Italia pada hari Kamis.




TERBARU

[X]
×