kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Parlemen AS terbelah soal anggaran US$ 5 miliar untuk bangun tembok perbatasan


Jumat, 21 Desember 2018 / 18:45 WIB
Parlemen AS terbelah soal anggaran US$ 5 miliar untuk bangun tembok perbatasan
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Parlemen Amerika Serikat terbelah dalam voting penambahan anggaran pendanaan untuk pembangunan dinding pembatas sebesar US$ 5 miliar untuk rancangan pengeluaran jangka pendek pemerintah. Parlemen dan pemerintah AS berburu waktu untuk menghidari penutupan pemerintah bila gagal menyetujui anggaran tahun depan.

Presiden Donald Trump memang meminta dana pembangunan tembok tersebut, namun di sisi lain justru menimbulkan keraguan mengenai upaya untuk mencegah penutupan pemerintahan. Seperti diberikan usatoday.com, rancangan undang-undang tersebut tersebut dimenangi gerbong Partai Republik dengan hasil voting 217-185. Berikutnya rancangan tersebut telah kembali ke tangan senat, untuk diputuskan pada Jumat (21/12) sore.

Pemungutan suara di parlemen dipenuhi oleh drama yang dimulai dengan sejumlah anggota parlemen mengantisipasi rancangan undang-undang yang telah disetujui senat tersebut. Tetapi kemudian terjadi polemik ketika Trump mengumumkan bahwa ia tidak akan mendukung rancangan tersebut karena tidak menyertakan soal dana yang akan dipakai untuk membangun dinding perbatasan. 

Dinding perbatasan dengan Meksiko merupakan satu dari janji-janji kampanyenya.

Pada pertemuan di Ruang Oval beberapa jam sebelumnya, Trump telah memberi tahu para pimpinan dewan bahwa dia tidak akan menandatangani rancangan versi Senat. Hal ini membuat legislator melakukan proses ulang guna merancang undang-undang baru yang didalamnya mengakomodasi pendanaan sebesar US$ 5 miliar untuk membangun dinding perbatasan.

Ketua Parlemen Paul Ryan mendukung permintaan Trump untuk melindungi perbatasan. "Kami memiliki kekhawatiran yang sangat serius tentang mengamankan perbatasan kami," katanya.

Di sisi lain, Kongres sedang mencoba untuk mengakhiri kebuntuan anggaran dan mencegah penutupan pemerintahan dengan mengumpulkan langkah jangka pendek yang akan menjaga pendanaan tetap mengalir hingga awal tahun depan.

Senat akan menentukan persetejuan RUU pengeluaran jangka pendek yang ditawarkan oleh Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, pada Rabu malam. Rancangan itu mendanai pemerintah sampai 8 Februari nanti, tetapi akan menunda keputusan apapun tentang pendanaan dinding perbatasan sampai tahun depan.

Tapi kubu konservatif di DPR AS menunjukan perlawanan karena RUU Senat tidak termasuk pendanaan perbatasan yang diinginkan Trump, selama kampanye kepresidenan, dia selalu bersikeras akan membuat Meksiko membayar pembangunan dinding.

Di sisi lain, kelompok konservatif garis keras di bawah naungan House Freedom Caucus bersikeras bahwa saat ini adalah kesempatan terakhir Partai Republik untuk mewujudkan janji kampanye Trump untuk membangun tembok perbatasan. Pasalnya pada Januari nanti, Demokrat akan menguasai parlemen setelah kemenangan di pemilu sela.

Anggota Freedom Caucus, Scott Perry mengklaim pihaknya akan merealisasikan janji tersebut sebelum parlemen dikuasai Demokrat. "Kami telah memberi tahu publik Amerika bahwa kami akan bertarung," kata Paul Gosar, Anggota Freedom Caucus.

Setelah pertemuan presiden dengan Partai Republik, Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengeluarkan pernyataan bahwa Amerika Serkat terus berupaya melindungi berbagai negara di seluruh dunia. Tetapi justru ia menuduh Partai Demokrat tidak mau melindungi negara negaranya sendiri. "Kami sangat membutuhkan dana untuk keamanan perbatasan, termasuk untuk membangun dinding," ungkapnya.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×