kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Parlemen Thailand setujui paket stimulus US$ 58 miliar untuk tangani corona


Senin, 01 Juni 2020 / 06:27 WIB
Parlemen Thailand setujui paket stimulus US$ 58 miliar untuk tangani corona
ILUSTRASI. Ilustrasi stimulus Thailand


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Anggota parlemen Thailand setuju memberikan stimulus sebesar 1,9 triliun baht atau setara US$ 58 miliar demi menyokong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi corona (Covid-19).

Dilansir dari Reuters, Senin (1/6), sumber pendanaan stimulus tersebut berasal dari pinjaman pemerintah senilai 1 triliun baht, serta kebijakan bank sentral dalam bentuk pinjaman lunak dan penerbitan obligasi korporasi.

Dari pinjaman senilai 1 triliun baht, sekitar 600 miliar baht akan digunakan untuk mendukung pekerjaan di sektor kesehatan publik serta pemberian bantuan lain. Sisanya untuk membangun kembali ekonomi serta penciptaan lapangan kerja.

Baca Juga: Update Corona di Thailand: Ada empat kasus baru, total terinfeksi jadi 3.081 (31/5)

Pinjaman tersebut harus mendapatkan persetujuan dari senat majelis tinggi. Diharapkan, awal Juni 2020 akan ada pertemuan kembali membahas kebijakan stimulus tersebut sebelum dikeluarkan dalam bentuk undang – undang.

Stimulus ini akan digunakan untuk mengatasi dampak corona potensi resesi terhadap ekonomi Thailand. Mulai Juni ini, Thailand secara bertahap akan melonggarkan beberapa pembatasan.

Misalnya saja, pelonggaran bisnis yang dinilai punya risiko tinggi seperti bioskop dan pusat kebugaran akan diizinkan untuk dibuka kembali pada hari ini.

Bank sentral Thailand mengatakan memperkirakan ekonomi akan mengalami kontraksi tajam sepanjang tahun ini karena pandemi menghambat perkembangan bisnis dan rumah tangga.

Baca Juga: Di Tengah Krisis Ekonomi Global, Vietnam Targetkan Pertumbuhan 5 Persen

Hingga Minggu, Thailand melaporkan empat kasus virus corona baru. Negara ini telah mengkonfirmasi 3.081 kasus dan 57 kematian sejak wabah dimulai pada Januari lalu.




TERBARU

[X]
×