kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar saham China dan Hong Kong tersungkur karena sengatan virus corona


Rabu, 22 Januari 2020 / 07:32 WIB
Pasar saham China dan Hong Kong tersungkur karena sengatan virus corona
ILUSTRASI. Warga China diimbau untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. REUTERS/Tyrone Siu


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Reli pasar saham di China daratan dan Hong Kong terhenti, setelah wabah pneumonia di ibukota provinsi Hubei, Wuhan, merenggut nyawa kembali. Dengan demikian, total korban virus ini sudah mencapai enam orang.

Mengutip South China Morning Post, para trader saham mulai melepas posisi mereka pada hari Senin, setelah laporan akhir pekan oleh pemerintah China tentang kasus yang dikonfirmasi meningkat menjadi lebih dari 100, dari hari sebelumnya.

Menurut media China, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus baru dari keluarga yang sama yang menyebabkan pandemi Sars 2003 itu, telah menyebar ke Shanghai, Shenzhen dan Beijing, menurut media China.

Baca Juga: Wall Street ikut tertekan virus corona yang sudah sampai AS

Kemarin (21/1/2020), indeks saham acuan Hong Kong jatuh 2,8%. Ini merupakan penurunan intraday terbesar sejak 11 November. Di Shanghai, Indeks Saham A (blue chip) melorot 1,4%, sementara indeks acuan serupa di Shenzhen turun sebanyak 1,3%.

Saham-saham maskapai penerbangan, agensi tur, hotel, taman hiburan dan restoran memimpin penurunan, di tengah kekhawatiran bahwa wabah serupa dengan virus 17 tahun sebelumnya akan menghalangi orang untuk berkumpul di tempat-tempat umum sehingga mengganggu pendapatan perusahaan.

"Itu reaksi spontan yang paling memengaruhi investor secara psikologis," kata Wu Kan, manajer investasi di Soochow Securities di Shanghai. "Epidemi akan menyebabkan volatilitas di pasar dalam jangka pendek tergantung pada bagaimana hasilnya."

Baca Juga: Harga emas dunia anjlok 1% setelah sentuh US$ 1.568, ini penyebabnya

Virus, yang saat ini dilambangkan 2019-nCov, pertama kali ditemukan di kota Wuhan China tengah, tepatnya di sebuah pasar basah lokal, di mana hewan hidup dari ayam hingga ular disembelih dan dijual dalam jarak dekat. Sebanyak 198 kasus pneumonia dilaporkan akhir pekan lalu. Enam orang tewas, sementara 25 orang dalam kondisi kritis, menurut komisi kesehatan Wuhan.

Dua kasus dikonfirmasi di Shanghai sebagai pusat komersial, sementara delapan dilaporkan di Shenzhen, menurut otoritas kesehatan setempat.

Maskapai penerbangan adalah salah satu di antara beberapa saham yang paling terpukul, di tengah kekhawatiran bahwa wabah virus akan menghalangi perjalanan udara seperti Chhina pada hari-hari awal liburan Tahun Baru Imlek. Pada musim ini, diperkirakan bakal ada 3 miliar perjalanan selama periode 40 hari liburan yang berakhir pada 18 Februari mendatang.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×