kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca ditikam, Walikota Gdansk Polandia Adamowicz meninggal


Rabu, 16 Januari 2019 / 22:46 WIB
Pasca ditikam, Walikota Gdansk Polandia Adamowicz meninggal


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Walikota Gdansk, Polandia Pawel Adamowicz (53 tahun) akhirnya meninggal dunia, setelah operasi panjang selama 5 jam pasca penikaman di sebuah acara amal, Selasa, (151).

Pelaku melompat naik ke atas panggung amal itu, menusuk Adamowicz. Stefan, ia  menyebut dirinya,  serangan itu sebagai pembalasan ke Partai Landasan Rakyat. Dan, Adamowicz menjadi anggota partai selama ini.

Adamowicz tercatat menjadi walikota selama enam periode di Gdank. Ia terkenal sangat dekat dengan warganya, sering terlihat bercengkrama langsung dengan warga kota. Tak pelak, kematiannya mengguncang Polandia.

Sebelum dipastikan meninggal, masyarakat melakukan aksi protes seluruh penjuru negeri. Di Gdansk, dikibarkan bendera setengah tiang. Selain itu, misa dilakukan di banyak tempat, salah satunya di Warsawa di mana Perdana Menteri Mateusz Morawiecki juga hadir.

Partai Hukum dan Keadilan yang berkuasa di Polandia dikritik telah menciptakan kebencian terhadap Adamowicz dan para politisi liberal lainnya. Namun, para pejabat pemerintah membantah keras tudingan itu. Mereka  juga mengutuk serangan terhadap Adamowicz.

Donald Tusk, pendiri Partai Landasan Rakyat yang juga Presiden Uni Eropa memberikan penghormatan terakhir kepada Adamowicz. “Pawel Adamowicz, Wali Kota Gdansk, seorang pria dengan solidaritas dan kebebasan, seorang warga Eropa, telah mengalami peningkatan. Semoga dia istirahat dengan tenang, ”tulis Tusk di Twitter.

Siapa Adamowicz?

Adamowicz disetujui wali kota selama lebih dari 20 tahun. Pada 1980-an dia terlibat dalam gerakan di Gdansk di bawah pimpinan tokoh karismatik Lech Walesa. Setelah meninggalkan Partai Landasan Rakyat, dia terpilih sebagai wali kota untuk dipilih dari jalur independen tahun lalu.

Ia juga dikenal sebagai tokoh progresif, pendukung pendidikan seks di sekolah, memperjuangkan hak kaum LGBT, dan mendukung terhadap kelompok minoritas.

Adamowicz juga sempat menyetujui untuk membawa anak-anak Suriah yang terluka ke Gdansk, meski ini ditentang Partai Hukum dan Keadilan. Gara-gara rencana itu pula dia pernah diancam dibunuh oleh organisasi ultra-kanan Pemuda All-Polish.

Pembunuhan Adamowics memang mengejutka  Polandia. Apalagi, beredar rekaman itu memperlihatkan seorang pria berlari di atas panggung dan menikam Adamowicz saat menghadiri konser untuk acara amal tahunan terbesar di Polandia. Targetya, acara amal ini untuyk mengumpulkan uang untuk peralatan rumah sakit untuk merawat anak-anak.

Penyerang juga nampak mondar-mandir dengan mengacunhkan lengannya sambil memegang pisau 15 cm (enam inci). Dia juga berhasil merebut mengambil mikrofon dan meneriakkan kekesalannya kepada mantan walikota, Civic Platform, karena mengirimnya ke penjara. “Kita semua akan memiliki darah di tangan kita.  Inilah saatnya pembalasan,” ujar Stefan, pria27 tahun dari Gdansk telah didakwa dengan pembunuhan walikota.

Stefan dilaporkan memiliki riwayat penyakit mental, dan dibebaskan dari penjara Desember lalu setelah menjalani lima setengah tahun karena perampokan bersenjata.

Pasca penikaman, banyak analis yang menyalahkan perpecahan politik Polandia menyebarkan kebencian. “Pembunuhan walikota Gdansk menunjukkan bahwa kita semya telah melintasi Rubicon sebagai masyarakat," tulis Boguslaw Chrabota, pemimpin redaksi surat kabar Rzeczpospolita, dalam editorialnya.

Belakangan perbedaan pendapat antar partai di Polandia meruncing. Sebagaian mendukung pemerintahan hukum dan keadilan dengan pengaruh nilai Katolik Roma yang konservatif, eurocepticism dan kesejahteraan untuk masyarakat kurang mampu.

Sebagian mendukung lawan-lawan pemerintah pro-UE, liberal atau sayap kiri, antara lain Adamowicz.Dengan menggunakan kontrolnya terhadap media publik, pemerintah secara eksklusif  menyalahkan oposisi atas tingkat kebencian dalam politik Polandia.Banyak media milik negara secara rutin mengkritik pemerintah atas tanggungjawab hukum dan keadliman yang lemah.

Adamowicz juga mendapat banyak serangan dari kalangan nasionalis dan sayap kanan atas dukungannya terhadap migran, masalah LGBT, dan pandangan pro-UE. Tahun lalu, kelompok sayap kanan All-Polish Youth mengeluarkan sertifikat kematian palsu untuk walikota, dengan menyebutkan penyebab kematian sebagai liberalisme, multikulturalisme, dan kebodohan.

Jaroslaw Kurski, wakil pemimpin redaksi harian liberal populer, Gazeta Wyborcza, menulis dalam sebuah tajuk rencana bahwa ketika partai di kantor, Partai Hukum dan Keadilan memikul tanggung jawab untuk memulihkan martabat dalam debat. "Mari kita berhenti berpura-pura. Pawel Adamowicz adalah politisi lokal yang paling dibenci oleh propaganda pemerintah sayap kanan. Di forum sayap kanan mereka tidak menghentikan kebencian, bahkan setelah kematiannya," tulisnya.

Presiden Andrzej Duda telah meminta Polandia untuk menunjukkan persatuan dalam menghadapi kekerasan, meskipun ada perbedaan politik.




TERBARU

[X]
×