kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku industri manufaktur Jepang makin tak percaya diri hadapi ekonomi global


Senin, 21 Januari 2019 / 14:11 WIB
Pelaku industri manufaktur Jepang makin tak percaya diri hadapi ekonomi global


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kepercayaan diri dari pelaku usaha manufaktur Jepang telah turun selama tiga bulan berturut-turut ke level terendah dua tahun hingga Januari ini. Sebuah jajak pendapat bulanan menunjukkan, penurunan ini didorong kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global dan ketegangan perdagangan yang telah berdampak pada sektor korporasi.

Seperti dilaporkan Reuters, Hasil jajak pendapat bulanan dilakukan membahas risiko penurunan ekonomi dan pergerakan harga berbagai produk. Survei bulanan yang dilakukan menemukan sentimen sektor jasa dan manufaktur tetap stabil. Hal ini mengindikasikan bahwa permintaan domestik dapat membantu mengimbangi dampak negarif dari ekonomi luar negeri.

Tetapi sentimen ini berpotensi memburuk dalam tiga bulan mendatang. Melemahnya inflasi dan melambatnya permintaan eksternal berarti BOJ tidak dalam posisi untuk menormalisasi kebijakan moneter, sementara beberapa investor masih berspekulasi soal adanya potensi pelonggaran kebijakan dalam beberapa waktu ke depan.

Menurut survei yang dilakukan 7 Januari hingga 16 Januari lalu Indeks sentimen untuk produsen berada di angka 18, turun lima poin dari bulan sebelumnya. Penurunan tersebut terseret sejumlah sektor seperti baja dan mobil.

Sementara itu, indeks sektor jasa tetap stabil didorong oleh industri ritel. Hal in mencerminkan kekuatan dalam konsumsi sektor swasta, yang menyumbang sekitar 60% dari domestik.

Ekonomi Jepang sendiri telah menyusut 2,5% secara tahunan pada kuartal ketiga tahun fiskal. Capaian ini menjadi penurunan terburuk dalam empat tahun terakhir.

Dalam jajak pendapat kepada 480 perusahaan besar dan menengah, eksportir mengeluh tentang kurangnya permintaan di China dan Amerika Serikat. Mereka pun menyuarakan keprihatinan tentang perang dagang antara kedua mitra dagang utama Jepang tersebut.

Pasalnya permintaan global kini bergerak sangat lamban. "Amerika Serikat belum berkinerja baik sejak awal tahun fiskal ini. Tetapi negara-negara lain seperti China, India dan Meksiko juga melambat di paruh kedua." kata seorang manajer di produsen peralatan transportasi dalam survei tersebut.

Banyak analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jepang telah membaik pada kuartal ini. Tetapi gesekan perdagangan global dan perlambatan ekonomi di China telah meningkatkan risiko terhadap ekonomi Jepang, terutama dari sisi ekspor.




TERBARU

[X]
×