kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemilik 7-Eleven siap akuisisi speedway US$ 21 miliar


Senin, 03 Agustus 2020 / 16:16 WIB
Pemilik 7-Eleven siap akuisisi speedway US$ 21 miliar
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A pedestrian walks in front of a signage of Seven & I Holdings' 7-Eleven convenience store in Tokyo, Japan, April 7, 2016. REUTERS/Yuya Shino/File Photo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seven & i Holdings Co., sepakat mengakuisisi Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Speedway di Amerika Serikat (AS) seharga US$ 21 miliar. Tujuan akuisisi ini untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi corona (Covid-19).

Dilansir dari Bloomberg, Senin (3/8), transaksi tersebut akan dibayarkan secara tunai dan sebagai dibiayai menggunakan utang. Kesepakatan ini mencakup sekitar 3.900 toko milik Speedway. Akuisisi ini akan membuat total toko 7 – Eleven menjadi 14.000 di AS dan Kanada.

Ini merupakan kesepakatan akuisisi terbesar kedua tahun ini dan terbesar untuk Seven & i, yang merupakan raksasa ritel dengan 69.000 toko di seluruh dunia termasuk gerai 7-Eleven dan supermarket Ito-Yokado di Jepang.

Seven & i menghabiskan US$ 3,3 miliar tiga tahun lalu untuk bisa membeli SPBU dan toko serba ada Sunoco dalam upaya untuk memperluas pasarnya di Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Seorang pekerja jaringan 7-Eleven di Jepang positif virus corona dengan meningitis

"Ini adalah langkah pertama yang bersejarah karena kami berupaya menjadi perusahaan ritel global," kata Chief Executive Officer Seven & i Holdings Ryuichi Isaka.

Pemilik SPBU Speedway, Marathon Petroleum Corp mengatakan kesepakatan akuisisi ini akan menciptakan kepastian.

“Kami menyepakati nilai signifikan dari bisnis Speedway, untuk menciptakan kepastian di sekitar realisasi nilai dan kami memberikan komitmen untuk membuat nilai aset kami,” kata CEO Marathon Michael Hennigan.

Perusahaan bermarkas di Tokyo, Jepang ini menjajaki kesepakatan awal tahun ini untuk membeli Speedway, yang merupakan rantai bisnis terbesar kedua di AS. Namun sempat tertunda karena nilai penawarannya mencapai US$ 22 miliar menurut data Bloomberg.

Isaka telah mengawasi restrukturisasi perluasan perusahaan Jepang sejak mengambil alih kepemimpinan pada tahun 2016, dengan fokus pada ekspansi di Amerika.

Perusahaan telah ditekan oleh kondisi pasar Jepang yang jenuh serta pasar tenaga kerja yang ketat sehingga  bisnis menjadi kian menantang.

"Pasar toserba Jepang berada pada batasnya seiring pertambahan usia. Akan ada dampak jangka pendek dari pandemi Covid-19 di Amerika Serikat tetapi populasi jangka panjang di sana akan terus tumbuh,” terang seorang analis logistik dan penulis buku tentang industri toserba Jepang Hiroaki Watanabe.

Baca Juga: Gagal di Bisnis 7-Eleven, Modern Internasional (MDRN) Mau Jualan Susu

Amerika Utara menyumbang sekitar 40% dari penjualan perusahaan pada tahun fiskal terbaru, naik dari sekitar sepertiga lima tahun lalu. Jumlah toko Speedway telah meningkat tiga kali lipat sejak 2011 di 36 negara bagian.

Seven & i akan juga mengumpulkan sekitar US$ 1 miliar dengan menjual toko-toko di Amerika Serikat setelah kesepakatan akuisisi. Sebab, keberadaan toko tersebut dinilai karena tumpang tindih dengan yang lainnya, kata Isaka.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×