kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemilik merek Louis Vuitton berniat akuisisi Tiffany & Co


Minggu, 27 Oktober 2019 / 19:29 WIB
Pemilik merek Louis Vuitton berniat akuisisi Tiffany & Co
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A woman with a Louis Vuitton-branded shopping bag looks towards the entrance of a branch store by LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton in Vienna, Austria October 4, 2018. REUTERS/Lisi Niesner/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. LVMH yakni pemilik brand barang mewah Louis Vuitton berencana melakukan penjajakan untuk mengakuisisi perusahaan perhiasanan Tiffany & Co.

Kabar itu mencuat di tengah pergulatan yang dihadapi produk perhiasan mewah Amerika Serikat (AS) akibat pengenaan tarif ekspor ke China.

Sumber Reuters yang mengetahui rencana itu mengatakan, LVMH yang sudah bertahun-tahun mencari cara untuk melakukan ekspansi ke pasar AS telah mengajukan penawaran awal yang tak mengikat pada Tiffany & Co pada awal Oktober 2019.

Baca Juga: Saham YG Entertainment melesat jelang rilis mini album Winner

Tiffany juga disebut telah menyewa penasihat untuk meninjau tawaran LVMH tersebut. Namun, perusahaan perhiasan itu belum menanggapi permintaan konfirmasi dari Reuters.

Belum diketahui berapa harga yang ditawarkan LVMH untuk mencaplok Tiffany. Adapun nilai kapitalisasi pasar Tiffany saat ini mencapai US$ 11,9 miliar.

Sumber yang enggan disebutkan namanya itu juga mengatakan belum ada kepastian apakah penjajakan akuisisi itu akan berbuah kesepakatan.

Baca Juga: Tampilkan peta China tanpa Taiwan, Christian Dior meminta maaf

Sementara LVMH menolak permintaan komentar Reuters. Sebelumya, Bloomberg News melaporkan bahwa LVMH telah mengadakan pembicaraan dengan Tiffany.

Selain louis Vuitton, LVMH juga merupakan perusahaan pemilik brand ternama lainnya seperti Fendi, Christian Dior, Givenchy, dan Veuve Cliquot.

Perusahaan ini telah dikenal selama beberapa tahun terakhir sebagai salah satu pemain papan atas sektor ritel.

Tiffany, di sisi lain, belum tangguh. Di luar tarif yang telah dipicu oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan China, pajak penjualan domestik China yang lebih rendah juga berkontribusi terhadap penurunan dua digit dalam penjualannya kepada wisatawan China di ASt dan di tujuan lain.

Baca Juga: Saham YG Entertainment ambrol, Louis Vuitton bakal rugi 8 miliar won

Merek-merek kelas atas juga telah lama mengandalkan Hong Kong sebagai pusat perbelanjaan utama yang menarik pengunjung dari daratan China pada khususnya, dan empat bulan demonstrasi pro-demokrasi mulai memakan korban.

Namun, awal bulan ini, LVMH yang memiliki kapitalisasi pasar 194 miliar euro (US$ 215 miliar) mencatatkan penjualan kuartal III 2019 lebih tinggi dari prediksi analis meskipun terjadi kerusuhan di Hong Kong.

Pada bulan Agustus, Tiffany melaporkan pendapatan kuartalan yang juga mengalahkan ekspektasi analis, berkat penurunan biaya pemasaran.

Baca Juga: Saham YG Entertainment menggeliat, sepekan naik 3,24%

Tiffany telah menyegarkan produknya dengan barang-barang yang lebih terjangkau seperti liontin dan anting-anting, untuk menarik perhatian generasi millenial yang tertarik pada pesaing yang harganya lebih rendah seperti Pandora A / S (PNDORA.CO) Denmark dan Signet Jewellers (SIG.N).

LVMH yang berkantor pusat di Paris dikendalikan oleh keluarga Arnault dan dipimpin oleh Bernard Arnault, pria terkaya Prancis. Berbasis di New York dan terkenal karena cincin pertunangan berliannya yang mahal, Tiffany mengoperasikan lebih dari 300 toko ritel secara global.




TERBARU

[X]
×