kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pencarian besar-besaran pesawat EgyptAir


Jumat, 20 Mei 2016 / 15:33 WIB
Pencarian besar-besaran pesawat EgyptAir


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KAIRO. Pencarian besar-besaran pesawat EgyptAir yang hilang di kawasan Mediterania memasuki hari kedua.

Pasukan militer gabungan mulai dari Yunani, Mesir, Prancis, dan Inggris ambil bagian dalam operasi yang dilakukan di dekat pulau Karpathos, Yunani.

Pesawat MS804 yang terbang dari Paris menuju Kairo mengangkut 66 penumpang dan awak pesawat saat hilang pada Kamis pagi.

Pihak Yunani mengatakan, radar menunjukkan, Airbus A320 terlihat melakukan penurunan tajam sebanyak dua kali dan turun lebih dari 25.000 kaki (7.620 meter) sebelum jatuh ke dalam laut.

Pemerintah Mesir mengatakan, pesawat tersebut sepertinya penyebab jatuhnya pesawat lebih disebabkan oleh aksi terorisme dibandingkan kesalahan teknis.

Mayoritas penumpang dalam pesawat MS804 berasal dari Mesir dan Prancis. Terdapat juga seorang warga Inggris dalam daftar penumpang pesawat.

Sekadar tambahan informasi, berdasarkan data yang dirilis BBC, dari 66 penumpang dan awak kabin pesawat EgyptAir, 56 di antaranya merupakan penumpang. Sekitar 30 orang merupakan warga Mesir, 15 warga Prancis, dua orang warga Iraq, dan satu orang masing-masing dari Inggris, Kanada, Belgia, Kuwait, Arab Saudi, Algeria, Sudan, Chad, dan Portugal.

Sejauh ini, belum ditemukan bagian atau serpihan pesawat.

Sebelumnya, berdasarkan laporan yang diterima Kamis malam, salah seorang pejabat Mesir mengatakan pihaknya telah menemukan serpihan pesawat. Namun, akhirnya tidak terbukti.

Pimpinan investigasi kecelakaan pesawat asal Yunani, Athanasios Binis, mengatakan sejumlah benda yang ditemukan seperti jaket keselamatan yang ditemukan di dekat Karpathos bukan dari Airbus A320.

"Berdasarkan evaluasi dari barang temuan menunjukkan bahwa mereka bukan berasal dari pesawat EgyptAir," jelasnya.

Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi sudah memerintahkan kementrian penerbangan sipil, pihak militer, dan tim SAR bahu membahu untuk menemukan pesawat nahas tersebut.

Di Prancis, fokus investigasi yang dilakukan lebih ditekankan pada kemungkinan pembobolan keamanan di bandara Charles de Gaulle Paris.

Keamanan di bandara ini memang sudah diperketat sejak serangan November lalu oleh kelompok militan jihad di ibukota Prancis.

Sejak saat itu, sejumlah staf bandara melakukan pembersihan karyawan seiring kecemasan akan adanya keterkaitan dengan kelompok ektrimis Islam.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×