kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengawas Australia ingin regulasi baru untuk Google dan Facebook


Senin, 10 Desember 2018 / 18:29 WIB
Pengawas Australia ingin regulasi baru untuk Google dan Facebook
ILUSTRASI. Keamanan akun Facebook


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Pengawas Kompetisi Australia pada hari Senin (10/12) merekomendasikan pengawasan ketat dan badan pengatur baru untuk memeriksa dominasi raksasa teknologi seperti Facebook dan Google di pasar iklan serta penyebaran berita online negara tersebut.

Dalam laporan awal, rekomendasi tersebut berkaitan dengan kekuatan pasar perusahaan Amerika Serikat (AS) yang sedang diawasi secara ketat di seluruh dunia. Para pemangku kebijakan kini tengah bergulat dengan pengaruh kuat dan pesatnya perkembangan perusahaan teknologi raksasa dalam kehidupan publik, dari privasi hingga penerbitan (berita).

Merujuk berita Reuters, hal ini terjadi beberapa hari setelah Australia mengeluarkan undang-undang yang memaksa perusahaan-perusahaan teknologi untuk membantu polisi mengakses data pengguna pribadi, dan di tengah meningkatnya kekhawatiran dari pihak berwenang di seluruh dunia tentang perilaku komersial raksasa dan distribusi berita palsu.

"Ketika Anda sampai pada tahap tertentu dan Anda memiliki kekuatan di pasar, seperti yang Google dan Facebook miliki saat ini, maka kekuatan tersebut juga datang dengan tanggung jawab khusus. Dan itu berarti pula dari segi pengawasan yang lebih ekstra," ujar Ketua Kompetisi dan Konsumen Australia (ACCC) Rod Sims di Sydney.

Dalam asumsinya, Rod Sims mengatakan bahwa pangsa pasar perusahaan internet tersebut sangat besar. Google misalnya yang memiliki 94% pangsa pasar penelusuran web di Australia.

Ia juga menilai Google memiliki metode yang tidak jelas untuk memberi peringkat iklan. Hal ini memberikan Google keuntungan dan insentif yang jauh lebih besar dibanding para pengiklan.

"Laporan yang disertakan Pengawas Kompetisi Australia juga memacu lima investigasi yang kemungkinan merupakan pelanggaran hukum konsumen atau privasi di Australia," kata Sims tanpa mengungkapkan perusahaan mana yang dimaksud.

Di sisi lain, Facebook dan Google mengatakan mereka akan terus bekerja dengan ACCC sementara regulator menyiapkan laporan akhirnya pada bulan Juni mendatang.

Kedua perusahaan juga telah berjanji untuk bekerja lebih ekstra untuk mengatasi penyebaran berita palsu. Di sisi lain mereka juga mengatakan akan menyediakan akses pengguna ke artikel berita global sambil memberikan pengiklan cara murah untuk menjangkau khalayak yang lebih besar.

Namun, ACCC telah mengatakan bahwa rekomendasinya itu bisa saja berubah. Pihaknya menyerahkan kewenangan atau keputusan pada regulator untuk memeriksa bagaimana perusahaan internet memeringkat iklan dan artikel berita.

“Ini berpotensi mengubah cara bermain (game changer),” tutur Margaret Simons, seorang profesor media di Monash University Melbourne. 

Sebab, dengan aturan baru itu, mampu membawa perusahaan-perusahaan teknologi di bawah kerangka peraturan yang lebih khusus terutama bagi perusahaan media.

Pemerintah Australia pun sebelumnya sudah memerintahkan untuk dilakukan penyelidikan mengenai pengaruh perusahaan internet oads setahun lalu sebagai bagian dari reformasi media yang lebih luas. Pemerintah mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan rekomendasi akhir ACCC pada bulan Juni 2019.




TERBARU

[X]
×