Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Output pabrik, dan penjualan ritel Jepang dalam survei Reuters diprediksi bakal merosot pada Oktober 2019. Perlambatan permintaan global ditambah peningkatan pajak bulan ini jadi penyebabnya yang mengganggu ekspor dan konsumsi swasta.
Dari data yang dihimpun menunjukan sulitnya ekonomi Jepang untuk pulih dan membuat para pemangku kebijakan Jepang berada di bawah tekanan untuk melakukan sejumlah aksi guna menopang pertumbuhan.
Baca Juga: Sejumlah analis meragukan hasil revisi PDB 2018 China yang meningkat 2,1%
18 ekonom yang disurvei Reuters memprediksi produksi industri bakal turun 2,1% pada Oktober, setelah meningkat 1,7% pada September. Ekspor yang lesu dan terpukulnya permintaan domestik akibat kenaikan pajak penjualan jadi alasannya.
“Mengingat lonjakan permintaan pada September yang terjadi sebelum adanya kenaikan pajak, perlambatan pertumbuhan pada Oktober tak bisa dihindari,” kata Kepala Ekonom Norinchukkn Research Institute Takeshi Minami.
Hujan lebat dan banjir akibat topan besar yang terjadi sepanjang November juga diprediksi para ekonom bakal mengganggu kegiatan produksi. Data lainnya juga menujukan penjualan ritel pada Oktober bakal diperkirakan merosot hingga 4,4% secara tahunan setelah adanya lonjakan pada September.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah memberlakukan kenaikan pajak penjualan dari 8% menjadi 10% setelah dua kali menundanya tahun ini. Kenaikan pajak dilakukan pemerintah guna mengendalikan utang publik Jepang yang menggunung.
Baca Juga: Kebijakan pemerintah merasionalisasi tarif pajak dan retribusi daerah dinilai positif
