kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Philip Morris dan Altria batal merger di tengah ketatnya regulasi rokok elektrik


Rabu, 25 September 2019 / 21:45 WIB
Philip Morris dan Altria batal merger di tengah ketatnya regulasi rokok elektrik
ILUSTRASI. Rokok elektrik IQOS 3 MULTI dari Philip Morris


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Philip Morris International dan Altria Group membatalkan pembicaraan merger. Hal ini terjadi ketika produsen e-rokok Altria yang didukung Juul Labs tenggelam lebih dalam ke dalam krisis.

Pembatalan pembicaraan akan diumumkan pada hari Rabu waktu setempat. Gagalnya pembicaraan merger ini ditengah ketatnya regulasi e-rokok dan vaping terkait kesehatan. Juul, di mana sahamnya dimiliki Altria sebesar 35% saat ini menghadapi larangan oleh pemerintah AS terhadap beberapa produknya. 

Philip Morris dan Altria, mengatakan mereka akan fokus pada peluncuran bersama produk pemanas tembakau iQOS di Amerika Serikat.

Baca Juga: IHSG turun tipis, saham GGRM dan HMSP beda nasib

“Setelah banyak pertimbangan, perusahaan-perusahaan telah sepakat untuk fokus meluncurkan iQOS di AS sebagai bagian dari kepentingan bersama mereka untuk mencapai masa depan yang bebas asap,” kata CEO Philip Morris André Calantzopoulos.

Untuk diketahui, iQOS bukanlah alat vaping biasa, melainkan memanaskan paket tembakau yang ditumbuk menjadi aerosol yang diisi nikotin.

Baca Juga: British American Tobacco bakal PHK massal 2.300 karyawan




TERBARU

[X]
×