kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,44   -8,07   -0.86%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi panen merosot, Korea Utara terancam alami kelangkaan pangan tahun ini


Jumat, 22 Februari 2019 / 14:13 WIB
Produksi panen merosot, Korea Utara terancam alami kelangkaan pangan tahun ini


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Korea Utara terancam akan menghadapi kelangkaan pangan. Hal ini setelah pemerintah negara tersebut menyerahkan memo ke Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait potensi kekurangan pangan sekitar 1,4 juta ton pada tahun 2019.

Dilansir dari Reuters, munculnya kabar memo tersebut terjadi terjadi menjelang pertemuan kedua antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Vietnam beberapa hari ke depan.

“Pemerintah Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) menyerukan kepada organisasi internasional untuk segera menanggapi penanganan situasi pangan,” tulis memo tersebut. Pengiriman memo ini dinilai sebagai tindak lanjut dari penilaian bersama dalam Program Pangan Dunia yang dilakukan pada akhir tahun lalu.

Dalam memo tersebut ditulislkan bahwa produksi pangan Korea Utara pada tahun lalu adalah 4,9 juta ton atau turun 503.000 ton pada 2017. PBB mengkonfirmasi angka-angka ini sebagai data resmi pemerintah yang diberikan pada akhir Januari. Data pangan tersebut di antaranya termasuk beras, gandum, kentang, dan kedelai. kacang polong.

Korea Utara mengatakan akan mengimpor 200.000 ton makanan. Tetapi masih ada celah untuk memotong jatah pangan masyarakat harian hingga 300 gram per orang dari sebelumnya 550 gram.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric menyebut para pejabat AS dan sejumlah kelompok bantuan di Korea Utara sedang berkonsultasi dengan pemerintah agar bisa lebih memahami dampak dari situasi ketahanan pangan pada orang-orang yang paling rentan untuk mengambil tindakan sedini mungkin untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan di sana. pada hari Kamis.

Dia mengatakan PBB dan kelompok-kelompok bantuan hanya mampu membantu sepertiga dari enam juta orang yang diperkirakan membutuhkan bantuan karena kurangnya dana. Dimana nilai kebutuhan bantuan pada tahun lalu mencapai US$ 111 juta.

PBB memperkirakan secara total ada 10,3 juta orang atau hampir setengah dari populasi Korea Utara yang membutuhkan bantuan. Sementara sekitar 41% warga negara tersebut telah masuk kategori kekurangan gizi.




TERBARU

[X]
×