kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rame-rame perusahaan terbuka di Jepang lakukan aksi buyback saham


Senin, 11 Februari 2019 / 17:45 WIB
Rame-rame perusahaan terbuka di Jepang lakukan aksi buyback saham


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Berbagai perusahaan terbuka asal Jepang mulai gencar melakukan aksi buyback saham mereka yang ada di publik. Terbaru, Sony Corp mengumumkan pembelian kembali saham Utama pada Jumat lalu senilai ¥ 100 miliar atau setara dengan US$ 910 juta.

Mengutip Reuters, Senin (11/2) sebelumnya perusahaan investor teknologi SoftBank Group Corp juga telah menjadwalkan untuk melakukan pembelian kembali sahamnya senilai ¥ 600 miliar . Hal ini membuat saham perusahaan ini melonjak naik.

Berbagai perusahaan Jepang telah menunjukan keinginan untuk melakukan aksi buyback. Pemerintah juga mengklaim aksi buyback yang tinggi diharapkan dapat menarik lebih banyak uang asing masuk ke Jepang.

Menurut perusahaan layanan data keuangan I-N Information Systems jumlah buyback saham yang diumumkan oleh berbagai perusahaan terbuka Jepang melonjak 2,5 kali selama lima tahun terakhir.

Dalam sepekan terakhir saja, terdapat berbagai perusahaan yang telah melaporkan akan melakukan aksi buyback seperti perusahaan instrument Yamaha Corp, broker perumahan Itochu Corp, perusahaan energi JXTG Holdings Inc, dan Japan Tobacco Inc.

Sony sendiri menyatakan buyback dilakukan agar bertujuan untuk meningkatkan pengembalian pemegang saham. Jumlah saham yang akan di-buyback setara dengan 2,36% dari saham yang beredar. Aksi ini direncanakan rampung pada 22 Maret mendatang. Berkat rencana aksi ini, saham Sony ditutup 4% lebih tinggi pada 4.906 yen pada Jumat lalu.

"Kesehatan keuangan kami cukup membaik untuk melakukan buyback," kata juru bicara Sony.

Saham Sony sebelumnya anjlok 14% ke level terendah dalam lebih dari setahun setelah perusahaan melaporkan angka melorot di bisnis game yang sebelumnya berkembang pesat.

Sony juga memangkas prospek untuk sensor pencitraan, mengutip kelemahan di pasar global ponsel pintar.

Namun para analis memuji perubahan haluan Sony dalam beberapa tahun terakhir yang dipelopori oleh Kenichiro Yoshida sebagai chief financial officer dan, sejak tahun lalu, sebagai chief executive.

Perusahaan ini berjuang untuk mendapatkan keuntungan karena bisnis elektronik konsumennya kehilangan pangsa pasar dari para pesaing Asia. Perusahaan yang sebelum mengubah dirinya sebagai perusahaan hiburan dengan pendapatan stabil dari konten musik dan permainan.

Hiroyasu Nishikawa, analis senior di IwaiCosmo Securities, mengatakan buyback menunjukkan bagaimana Sony menjadi lebih sensitif terhadap investor dalam beberapa tahun terakhir.

Sony terus meningkatkan pengembalian pemegang saham melalui dividen yang lebih tinggi selama beberapa tahun terakhir. Perusahaan ini telah membayar 7,09% dari laba untuk dividen pada tahun fiskal terakhir. Data Refinitiv membandingkan dengan dividen raksasa teknologi AS Apple Inc yang membayar dividen 22,5% dari laba.

Stephen Givens, seorang pengacara perusahaan yang berbasis di Tokyo, mengatakan sementara pembelian kembali Sony dan SoftBank mungkin bertujuan menopang harga saham. Aksi ini dilakukan sebagai bagian dari tren perusahaan Jepang yang melihat keuntungan dari pembelian kembali dibandingkan dengan dividen tunai.




TERBARU

[X]
×