kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satu dari enam anak muda menganggur akibat covid-19


Kamis, 28 Mei 2020 / 11:13 WIB
Satu dari enam anak muda menganggur akibat covid-19
ILUSTRASI. Buruh menyelesaikan perakitan produksi smartphone Infinix, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/3). Menurut Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pengguna aktif smartphone di Indonesia pada 2018 mencapai lebih dari 100 j


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

KONTAN.CO.ID -  Wabah virus korona atau covid-19 benar-benar berdampak besar bagi kalangan buruh. Hasil analisis terbaru dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menemukan, lebih dari satu dari enam pekerja muda terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).  

Adapun bagi yang masih bekerja, mereka mengalami pemotongan jam kerja sebesar 23% yang otomatis berpengaruh ke pendapatannya. Kondisi ini berdampak besar ke angka pengangguran di usia produktif, khusus anak muda yang berstatus perempuan. 

Selain berdampak ke pekerjaan, efek pandemi mempengaruhi pendidikan dan pelatihan dan pengembangan kapasitas kaum muda. Sementara mereka berpacu dengan waktu agar bisa mendapatkan peluang kerja. 

Tahun 2019 lalu, tingkat pengangguran muda ada di angka 13,6%, terbilang lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya. Ada sekitar 267 juta kaum muda yang tidak bekerja, tidak dalam proses pendidikan atau pelatihan. 

“Krisis ekonomi akibat COVID-19 menghantam kaum muda , terutama perempuan. Harus ada aksi yang signifikan untuk memperbaiki situasi ini, karena imbas virus ini aka kita rasakan beberapa dasawarsa ke depan,” kata Guy Ryder, Direktur Jenderal ILO dalam pernyataan tertulisnya yang diterima KONTAN, Kamis (28/5).

Ryder bilang, jika potensi anak muda tidak dimanfaatkan dengan baik, hal ini bisa membahayakan masa depan mereka dan perekonomian dunia. Atas kondisi ini, ILO menyerukan harus ada kebijakan terarah untuk mendukung kaum muda, termasuk program yang memastikan adanya lapangan kerja untuk mereka. 

Hasil monitoring oleh ILO, jam kerja kuartal pertama dan kedua tahun 2020 turun ketimbang kuartal keempat tahun 2019. Diperkirakan ada 4,8% jam kerja hilang selama kuartal pertama 2020 atau setara dengan perkiraan 135 juta pekerjaan penuh waktu, dengan asumsi 48 jam kerja per minggu. 

ILO merekomendasikan, agar ada segera membuka ruang munculnya pekerjaan baru. Ini sejalan dengan strategi empat pilar ILO: mendorong perekonomian dan ketenagakerjaan; mendukung perusahaan, pekerjaan dan pendapatan; melindungi pekerja di tempat kerja; dan mengandalkan dialog sosial untuk solusi.




TERBARU

[X]
×