Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Pelemahan ekonomi, meningkatnya risiko dari potensi keluarnya Inggris dari Uni Eropa tanpa kesepakatan, dan perselisihan perdagangan terus menekan sektor manufaktur Jerman pada tingkat tercepat sejak Juli 2012 silam.
Melansir Reuters, Senin (1/3) Markit Purchasing Managers Index (PMI) untuk sektor manufaktur yang menyumbang seperlima ekonomi, jatuh ke level terendah selama 80 bulan terakhir ke level 44,1. Turun dari 47,6 pada bulan Februari 2019 dan lebih rendah dari proyeksi awal 44,7 pada bulan Maret 2019.
Ini juga merupakan bulan ketiga berturut-turut indeks berada di bawah 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi.
IHS Phil Smit dari Markit mengatakan total pesanan baru dan penjualan ekspor sekarang turut pada tingkat yang tidak terlihat sejak krisis keuangan global.
"Dengan semakin banyak perusahaan melaporkan permintaan yang lebih rendah terkait Brexit, ketidakpastian perdagangan dan masalah dalam industri otomotif serta permintaan global yang secara umum lebih lunak," katanya.
Pesanan baru di sektor manufaktur kini mencatatkan penurunan tertajam sejak April 2009 lalu. Melemahnya ekspor juga telah menyebabkan perlambatan di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa ini. Diiringi dengan pertumbuhan terendah dalam lima tahun terakhir di tahun lalu.
Menurut Smith, saat ini ekonomi mengandalkan konsumsi untuk tumbuh. Pasar tenaga kerja yang kuat, kenaikan upah dan suku bunga yang rendah telah dilakukan dan diharap bisa mendukung siklus ekonomi yang didorong sektor konsumsi tersebut.
Berita Terkait
Penjualan ritel Jerman menyokong EUR/USD
