kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat dilarang, Rusia berpeluang ikut Olimpiade Tokyo 2020


Selasa, 10 Desember 2019 / 19:38 WIB
Sempat dilarang, Rusia berpeluang ikut Olimpiade Tokyo 2020
ILUSTRASI. Medali emas Olimpiade Tokyo 2020. (24/7/2019). REUTERS/Issei Kato


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Rusia terancam dilarang ikut serta salam dua Olimpiade. Namun, jalur Rusia untuk dapat berpartisipasi di Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020 tetap terbuka jika atlet Rusia dapat memenuhi beberapa aturan yang ditetapkan oleh World Anti-Doping Agency (WADA).

Sebelumnya Rusia memang telah mendapatkan larangan oleh WADA selama empat tahun dari olahraga top dunia lantaran gagal dalam tes dopin. Meski begitu, dilansir Reuters, Selasa (10/12) Rusia tetap bisa ikut bersaing di Olimpiade Tokyo bila mereka dapat menunjukkan bahwa tidak aturan yang dilanggar dan memenuhi persyaratan WADA.

Baca Juga: Impor Kedelai AS ke China Melonjak Akibat Rencana Keringanan Tarif

Walau Olimpiade Tokyo bakal berjalan tujuh bulan lagi, belum diketahui ada berapa jumlah atlet Rusia yang akan memenuhi standar kualifikasi dan mengikuti aturan WADA.

Namun, kemungkinan kontingen Rusia di Tokyo jumlahnya dipastikan akan lebih sedikit dibandingkan olimpiade sebelumnya. Tercatat, pada Olimpiade London 2012, Rusia sempat mengirim sebanyak 436 atlet. Namun, pada masa itu Rusia sudah masuk dalam pengawasan ketat WADA terkait penggunaan doping.

Lalu, pada empat tahun kemudian tepatnya di Olimpiade Rio 2016, Rusia terlibat kontroversi doping yang sama dan mengakibatkan larangan bermain selama empat tahun, dan hanya tersisa 282 atlet saja yang diundang.

Kala di Brasil, Rusia diizinkan untuk berkompetisi di bawah mereka sendiri, setelah Komite Olimpiade Internasional atau International Olympic Committee menolak memberikan larangan total, dan menyerahkan seluruh keputusan kepada tiap individu federasi olahraga untuk menentukan nama yang bersih.

Baca Juga: Ekonomi loyo, penjualan mobil di China makin terpuruk

Untuk Tokyo, penentuan tersebut berada sepenuhnya di tangan WADA yang akan menetapkan kriteria yang harus dipenuhi atlet di semua cabang olahraga.

"Mungkin ada aspek-aspek khusus yang unik untuk tiap cabang olahraga tertentu, tetapi kriteria apapun harus melalui persetujuan WADA," kata badan doping tersebut dalam keterangan resminya.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×