kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah tisu toilet, warga AS sekarang panik membeli pewarna rambut


Senin, 13 April 2020 / 08:49 WIB
Setelah tisu toilet, warga AS sekarang panik membeli pewarna rambut
ILUSTRASI. Ilustrasi rambut warna. KONTAN/Carolus agus Waluyo/12/10/2017.


Sumber: Businessinsider | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kebiasaan belanja warga Amerika kini telah bergeser setelah mereka menghabiskan waktu dalam isolasi sepanjang minggu. Melansir Business Insider, mulanya mereka terburu-buru berbelanja pasokan kebutuhan dasar, namun, kini mereka panik membeli aksesoris perawatan seperti cat rambut.

CEO Walmart Doug McMillon mengatakan pada hari Jumat di NBC's Today, data penjualan menunjukkan bahwa ketika orang-orang tetap berada di rumah, fokus mereka bergeser.

"Orang-orang mulai membutuhkan potong rambut sehingga Anda mulai melihat lebih banyak pemangkas jenggot dan warna rambut dan hal-hal seperti itu. Sangat menarik untuk menyaksikan perubahan yang dinamis ini," jelasnya.

Baca Juga: Bartambah, jumlah awak kapal induk perang AS yang positif virus corona capai 550

Maraknya penjualan pewarna rambut dan pemangkas terjadi setelah kota-kota dan negara-negara bagian memerintahkan bisnis non-esensial untuk ditutup pada akhir Maret. Kondisi ini menyebabkan warga Amerika tidak bisa datang ke salon maupun tukang cukur untuk beberapa waktu mendatang.

McMillon juga bilang, seperti yang dikutip Business Insider, selain persediaan yang berfokus pada menjaga penampilan, warga Amerika juga telah berbelanja sumber-sumber hiburan seperti permainan dan teka-teki untuk menghabiskan waktu.

Baca Juga: Nyaris Tembus 20.000, Kematian Akibat Corona di AS Jadi Yang Tertinggi di Dunia

Sebelumnya, banyak laporan yang telah memonitor perilaku konsumen sejak merebaknya wabah corona di AS pada awal Maret. Pada saat itu, banyak pembeli panik dengan mengosongkan rak-rak barang-barang dasar seperti kertas toilet dan cairan pembersih tangan.

Setelah dua minggu karantina, orang Amerika mengubah waktu luangnya untuk memasak dan membuat kue. Sejumlah media, seperti The New York Times dan Bon Appetit, membantu para penggemar memasak yang terkurung menghilangkan stres mereka dengan menampilkan resep-resep khusus yang dapat dibuat dengan bahan-bahan simpel.

Baca Juga: Donald Trump ancam beri sanksi negara penolak warganya yang dideportasi dari AS

Salah satu menu favorit adalah roti panggang. Masakan ini telah muncul di feed Instagram dari dapur yang dikarantina di seluruh negeri karena data Nielsen mengatakan penjualan ragi roti tumbuh lebih dari produk barang kemasan konsumen lainnya dalam dua minggu terakhir bulan Maret, yakni melonjak 647% berbanding 457%, masing-masing selama minggu yang sama di 2019.

Pergeseran dari kebutuhan sanitasi ke persediaan perawatan hanyalah salah satu aspek dari bagaimana pandemi virus corona mengubah sikap konsumen. Dan seperti yang diprediksi para ahli, hal ini bisa menjadi perubahan permanen di dunia ritel.




TERBARU

[X]
×